Valentine ; Pro Kontra Tiada Usai



Belakangan ini selain fenomena LGBT, ada satu fenomena temporer yang juga tengah hangat diperbincangkan. Saya katakan temporer karena setiap tahun selalu terulang. Seolah menjadi menu wajib yang terhidang di bulan Februari. Sekarang anda pasti sudah bisa menebak fenomena apa itu ? yups, Valentine days. Konon dimaknai hari kasih sayang. Jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahun. Tepat satu bulan setelah hari brojol saya ke dunia.
Sejak Januari berlalu berganti Februari, aroma Valentine mulai tercium. Berbagai pusat perbelanjaan dihias sedemikian cantik dan menarik bernuansa serba pink. Maskot-maskot valentine days pun tak lupa diletakkan di tempat-tempat strategis. Para produsen coklat dan bunga kebanjiran order. Konon Valentine days kurang lengkap tanpa coklat. Kurang afdhol kalau gak pake bunga.
Tak hanya semarak di dunia nyata. Dunia maya yang kini bagaikan dunia nyata pun ramai oleh perbincangan tentang valentine days. Berbagai hastag bermunculan, mulai dari #Valentine #coklatcinta #hariKasihSayang #ValentineAlone #JombloKeLautAjah, sampai hastag yang bertolak belakang macam #ValentineHaram #SayNoToValentine #I’mMuslimNotValentine #ValentineBid’ah :v dan masih banyak lagi. Terjadi konfrontasi di dunia maya. Antara pihak pro Valentine dan kontra Valentine. Ada juga kubu yang tidak pro dan kontra. Sama sekali don’t care about Valentine. Gak peduli sama sekali. Mereka golongan netral. Tapi ada juga yang tidak masuk pro, kontra, apalagi netral. Mereka adalah orang-orang yang tak punya media sosial. Gimana mau bersikap, facebook aja gak ada.
Acara-acara TV pun tidak ketinggalan memeriahkan Valentine. FTV bertema Valentine dirilis. Iklan-iklan berbau Valentine pun menjamur. Program infotaiment juga ikut-ikutan, mereka menyiarkan tayangan eksklusif aktifitas Valentine para artis  ataupun musisi papan atas maupun yang baru naik daun.
Biasanya saat Valentine tiba, seseorang akan memberi coklat dan bunga kepada orang yang ia sayangi. Kebanyakan sih pacar. Otomatis yang gak punya pacar tidak bisa merayakan jika ingin merayakannya. Bagi jomblo-jomblo ngenes bisa jadi itu adalah momok yang menakutkan. Mereka akan galau meratapi nasib seorang diri melewati Valentine. Namun bagi jomblo-jomblo berkualitas seperti saya, hal itu tidak menjadi masalah sama sekali. Masa bodo dengan Valentine. Saya lebih baik nyuci cucian yang sudah numpuk daripada merayakan valentine. Jika anda adalah seorang jomblo, semoga anda termasuk jomblo berkualitas juga. Salam jomblo high quality !! Jomblo sampai halal. Jomblo itu bahagia. Jomblo anti galau.
Di tanggal 14 Februari itulah, konon menjadi ajang pembuktian kasih sayang seseorang. Mereka yang buta oleh nafsu terkamuflase cinta tak jarang merelakan kehormatan tertinggi yang ada pada mereka untuk orang yang mereka sayangi. Katanya sebagai bukti tanda cinta dan sayang. Jika sang wanita menolak memberikan maka si cowok akan mengeluarkan rayuan-rayuan mautnya “ katanya sayang sama aku, buktinya mana ? ” “ katanya buat aku apa sih yang gak ? ” dan lain-lain. Alhasil, bukan hanya coklat dan bunga yang laku keras di bulan Februari tapi – mohon maaf - kondom juga laris manis. Saya mengetahui hal ini bukan karena pengalaman loh ya, tapi hasil bacaan dari beberapa artikel di internet. Alhamdulilah sampai detik ini saya gak pernah merayakan Valentine, apalagi beli kondom. Kalau ngeliat mah sering, di Indomaret banyak. Entahlah harganya berapa.
Itulah yang menjadi alasan utama sekaligus pemicu munculnya pihak-pihak yang menentang Valentine days. Utamanya dari kalangan muslim. Bukan berarti muslim men-judge budaya agama lain sebagai sesuatu yang buruk bagi si empunya budaya atau tradisi. Melainkan lebih mengarah kepada tujuan mulia yakni mengingatkan sesama muslim. karena yang merayakan Valentine banyak berasal dari kalangan muslim sendiri.
Namun yang kami sayangkan penolakan terhadap Valentine days ini kerap dilakukan dengan cara yang sedikit anarkis. Menggunakan caption-caption yang bisa menyinggung perasaan pemeluk agama lain. Padahal jika kita membaca sejarah, Valentine days bukanlah ajaran agama Kristen. Tidak ada di dalam Bibel ajaran yang memerintahkan valentine days. Apalagi saling tukar coklat hingga free sex. Sama sekali tidak ada. Ia lebih mengarah kepada budaya yang terbentuk dari sejarah yang mengesankan di kalangan sebagian pemeluk nasrani. Budaya itulah yang terus dilakukan hingga sekarang. Dan banyak dari kalangan non nasrani yang ikut-ikutan merayakan Valentine days tersebut. termasuk umat Islam sendiri.
Mereka yang mengkampanyekan say no to Valentine pada hakikatnya memiliki kepedulian yang luar biasa kepada kalian. Mungkin pengetahuan agama yang belum memadai membuat kalian tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Lagian dalam Islam tidak ada tuh yang namanya hari kasih sayang. Karena kasih sayang harus diaplikasikan setiap hari sepanjang hidup bukan pada satu hari saja.
Islam juga melarang mendekati zina. Masalahnya saat Valentine praktik zina sudah menjadi tradisi di kalangan pemuda. Sungguh sebuah fakta yang sangat ironi. Indonesia yang mayoritas muslim. negara berpenduduk Islam terbesar seantero jagat raya. Namun justru perilaku penduduknya sama sekali tidak mencerminkan ajaran islam yang luhur dan beretika. Ngaku muslim tapi kok berzina ? berjudi ? mencuri ?  malu sama malaikat, rek.
Dari uraian singkat ini, minimal ada 3 poin yang harus kita camkan bersama.
1.      Valentine itu budaya, bukan ajaran agama
Maka bagi anda yang tidak setuju valentine silahkan ungkapkan ketidak setujuan anda dengan sopan dan alasan yang masuk akal. Jangan anarkis dengan men-judge agama lain. Apalagi sampai menjelek-jelekan agama lain. Islam tidak pernah mengajarkan kita menjadi pem-bully, rek. Islam itu rahmatan lil ‘alamin. Allah Maha Luas karunia dan ampunannya. Jangan mudah men-judge pemeluk agama lain.
Selanjutnya, karena valentine bukan ajaran atau pun perintah agama, maka meninggalkan valentine tidak akan terganjar oleh dosa. Iya gak ? begitu pun melakukannya, gak akan dapat pahala. Gak ada ceritanya orang berzina masuk surga karena zina yang ia lakukan. Namun pelaku zina bisa masuk surga dengan ridha Allah asal ia bertaubat dengan taubatan nasuha dan kembali ke jalan yang benar.
2.      Valentine, ladang subur pelaku ekonomi makro
Sebagaimana uraian di atas. Kala valentine tiba, coklat pun jadi primadona. Perusahaan-perusahaan coklat berlomba-lomba meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Begitu juga dengan produsen kondom. Pun juga perusahaan lain yang berkepentingan dengan fenomena valentine. Semakin banyak yang merayakan valentine semakin banyak pula keuntungan yang mereka terima. Saya rasa, polemik valentine tidak akan berkesudahan karena ada motif ekonomi makro di baliknya. Kami katakan makro karena produsen coklat, kondom, dan berbagai produk di iklan televisi adalah perusahaan-perusahaan besar.
3.      Valentine, kemudharatan terkamuflase cinta dan kasih sayang.
Dalam konsep Islam memang tidak ada yang menegaskan pacaran hukumnya haram. MUI, majlis tarjih Muhammadiyah, ataupun bahstul masail NU belum ada yang memberi fatwa haram pacaran. Mereka yang memfatwakan pacaran haram berlandaskan dalil dalam al qur’an tentang larangan mendekati zina. Mereka berasumsi pacaran adalah gerbang utama memaku zina. Namun saya tahu sekali ada orang yang pacaran namun sama sekali tidak melakukan zina. Bisakah pacaran seperti itu dikatakan haram ?. pacaran akan menjadi haram kala diisi oleh menunaikan hawa nafsu dan syahwat.
Jika kita mencintai seseorang bukan pacaran yang menjadi solusi. Percayalah, pacaran hanya akan menjadi penghalang anda menjemput kesuksesan. Jika anda mencintai seseorang dan siap berumah tangga maka lamarlah ia. Halalkan dia baru kemudian bercinta dengannya. Namun jika engkau belum siap jangan pernah mengajaknya pacaran. Pemuda muslim sejati adalah mereka yang berani ngajakin ke plaminan. Bukan yang berani ngajak malam mingguan.
Kasih sayang adalah sebuah kemuliaan yang patut kita aplikasikan setiap hari sepanjang hidup. Bukan pada satu hari tok. Setiap hari adalah hari kasih sayang. Tebarkanlah kasih sayang yang kalian miliki dengan cara-cara yang diridhai Allah SWT.
Hidup sekali hiduplah dnegan mulia
IsyKarima...

Jogjakarta, 12 Februari 2016
21:36 WIB

Komentar

Postingan Populer