3 Alasan Agar Tak Sakit Hati



Kemarin, iseng-iseng saya mengunggah foto dengan pose berbeda dari biasa. Tidak, bukan pose sensual yang memancing gairah Saiful Jamil. Saya bukan lelaki seperti itu. Entah dapat wangsit dari mana tiba-tiba saya kepikiran Iko Uwais, Jos Taslim, dan tentunya Maddog. Aktor laga Indonesia yang aksinya tak kalah heroik dengan aktor laga dunia macam Jackie Chan, Jet Li, maupun Luis Van Gaal. Eh salah deng nama terakhir bukan aktor laga. Tapi pelatih yang selalu merana setiap timnya berlaga. Kita doakan beliau dapat hidayah dalam melatih MU. Mengheningkan cipta dimulai... selesai!
Saya tidak punya kegiatan berarti tempo hari. Harusnya bakda asar ada halaqoh GMMQ kelas tahsin. Namun lantaran hujan mengguyur akhirnya kami putuskan reschedulle jadwal halaqoh. Jadilah saya hanya berdiam di kos. Menikmati hujan sembari jemari menari di atas keyboard didampingi secangkir luwak white coffee.
Akhir pekan, bagi saya pribadi juga merupakan waktu untuk bersilaturahim dengan kawan-kawan Lombok di berbagai tanah rantau. Biar gak dikatai cuek. Pun juga dengan sahabat-sahabat yang merantau namun masih di tanah Lombok. Tak kurang 5 orang saya hubungi via WA maupun BBM. Ada yang di Jakarta, Malang, dan juga Lombok.
Turmuzi, Daniel, dan Habib bergantian meng-update kabar mereka. Alhamdulillah mereka sehat wal afiat. Dan kesemuanya masih jomblo. Sama seperti saya. Turmuzi berterus terang pada saya bahwa dia tidak mau terlalu memikirkan hal semacam itu lagi. Saya menanggapi “ Semakin dewasa kita, semakin kita sadar bahwa urusan cinta tidak hanya perkara rasa, namun juga perkara-perkara yang lebih kompleks, berbeda dengan dulu saat masih remaja. Hanya mengedepankan emosi dan ambisi sesaat.” Turmuzi manut-manut sembari mencium tangan saya. #Loh..???
Adapun Daniel, selain bertukar kabar kami juga bertukar pin-pin cewek. Dia yang ngajakin duluan. Araq-araq penokan kontak, boz ( hitung-hitung menuh-menuhi kontak BBM ) selorohnya. Oiya, Danil kini kuliah di IAIN Mataram jurusan Ekonomi Syari’ah. Pun juga dengan Turmuzi, tapi saya lupa jurusan Turmuzi apa ya, kalau gak salah PGMI atau Ekonomi Syariah juga. Lupa-lupa inget deng.
Dan Habib, dia membawa kabar kepastian tanggal 10 April hendak berkunjung ke Jogja. Tapi transit via Surabaya. Jadi naik pesawat dari Lombok, mendarat di Surabaya, lalu melanjutkan perjalanan dengan Travel. Dia sempat bertanya berapa jam jarak Surabaya-Jogja. Saya jawab 10 jam. Wong dulu saya Jogja-Kediri saja 8 jam, apalagi Surabaya. Insya Allah dia akan menginap di salah satu hotel di wilayah Malioboro, gak terlalu jauh dari kos.
Diantara patner chating saya kemarin, ada seorang sahabat wanita, kuliah di salah satu kampus negeri di Mataram juga. Awalnya hanya bercanda ngebahas foto saya yang memang terlihat aneh, apalagi diiringi caption kejam “ Jurus macan menerkam mantan.” Namun lambat laun dia pun mulai curhat tentang masalah yang tengah dihadapi.
Konon, si cewek lagi deket sama seorang cowok. Ngapa-ngapain bareng, kemana-mana selalu bersama. Bahkan si cowok udah ngenalin si cewek ke orang tuanya. Orang tua cewek pun udah kenal dan akrab sama si cowok. Puncaknya, waktu si cewek ulang tahun si cowok memberinya surprise yang konon menurut si cewek romantis pooollll. Saya dikirimi foto moment tersebut, romantis kayak di TV-TV sih, ada lilin berbentuk hati, kue, dan orang-orang main gitar. Ah kayak drama korea lah pokok e. Hati sahabat saya ini pun luluh. Ia terlanjur sayang dan menaruh harapan pada si cowok.
Hingga akhirnya tanpa sengaja si cewek pun tahu bahwa cowok yang ia harapkan ternyata sudah memiliki pacar. Hancur hati hayati, Bang. Bahkan ia liat dengan mata kepalanya sendiri. Kecewa merasuk dalam jiwa. Kalau dia sudah punya pacar ngapain ngasih harapan ? buat apa memperlakukannya bagai putri? Buat apa bikin kesan-kesan romantis.
Puh... !! selama ini saya kerap mendengar curhat yang orientasinya gak semangat belajar, mager, atau pengen meningkatkan gairah belajar. Sudah lama saya tak menjadi konsultan cinta. Dulu waktu di pondok mah sering. Namun akhir-akhir ini tak pernah sama sekali. Tapi saya tak memaksakan diri memberinya solusi. Karena terkadang wanita itu gak butuh solusi, mereka hanya butuh teman berbagi cerita. Saya sengaja pancing dan berikan ia banyak waktu untuk menuliskan keluh kesahnya lewat BBM. Dan saat semuanya sudah keluar barulah nasihat-nasihat yang sebenarnya saya plagiat dari qoute bang Tere Liye meluncur secukupnya.
Sakit hati maupun kecewa adalah hal lumrah, apalagi bagi mereka yang berjiwa muda. Ada beragam motif dan latar belakang yang mendasari timbulnya rasa kecewa. Kebanyakan karena asmara. Bagi saya ini adalah pengaruh buruk televisi. Konten sinetron dan acara TV hanya cinta cintaan mulu. Bagaimana penontonnya gak terpengaruhi coba ? enak aja abang nyalahin TV, siapa tahu itu pengaruh novel-novel romans ! dek, emang pemuda sekarang banyakan yang suka baca atau suka nonton sih? walaupun novel itu genre-nya romans tapi unsur amanahnya gak pernah hilang. Lah acara TV ? dikemas sedemikian menarik agar layak jadi tontonan. Makin menarik dan sesuai selera publik sebuah acara makin tinggi ratingnya. Makin tinggi ratingnya makin banyak pula iklan yang ngantri ditampilkan di TV tersebut. Duitnya makin banyak, Sodara-sodara.
Abang gak menyalahkan kalian sakit hati. Itu hal yang biasa. Tapi di bawah ini abang akan goreskan beberapa alasan agar kalian tak sakit hati atau paling tidak meminimalisir sakit hati, utamanya lantaran asmara. Kebanyakan terinspirasi dari Bang Tere.
Sakit hati bukan karena orang lain tapi karena kita sendiri.
Abang tanya, hati yang sakit hatinya siapa ? hatinya kita kan ? yang punya hati kita masak orang lain yang buat hati ini terasa sakit. Bang Tere bilang bahwa sakit hati itu ada lantaran kita tak bisa mengendalikan harapan. Coba kalau kalian jangan terlalu berharap buat ditembak atau dijadikan pacar, kemudian si dia pergi dan menghilang, niscaya kalian gak akan sakit hati. Karena kalian tak berharap padanya. Jadi, latih diri kontrol hati, Dek. Jangan terlalu berharap pada makhluk. Karena berharap pada sesama manusia ujung-ujungnya Cuma satu, KECEWA.
Jangan biarkan airmata dan perasaanmu mubazir
Bang Tere mengatakan buat apa kau tangisi orang yang tega menyakitimu. Mubazir airmata dan emosi perasaan yang kau buang-buang untuk orang yang tak baik itu. Bahasa lebih esktremnya, buat apa kau galau pada orang yang BELUM tentu jodohmu. Banyak yang pacaran bertahun-tahun tapi akhirnya putus ( huh, menyindir diri sendiri ini mah ). Malah ada yang baru kenal 1-2 bulan langsung menikah. Itulah jodoh. Rahasia Allah.
Abang tahu kalian pengen dapat jodoh yang baik. Tapi bukan mengembara dari timur ke barat untuk menemukannya. Bahkan semakin kau kejar semakin dia menjauh. Yang paling tepat kau lakukan adalah mendekati Sang Pemiliknya. Jodohmu kan yang ciptain Allah to ? ya udah dekati Allah. Beramal salih pada-Nya. Saat kau memperbaiki hubunganmu dengan Allah disaat itu Allah tengah memperbaiki jodohmu. Yang baik bagi yang baik begitu pun sebaliknya.
Banyak yang lebih penting dari sekedar sakit hati
Dek, dari beberapa buku biografi tokoh sukses yang abang baca gak ada tuh tokoh yang masa mudanya kebanyakan galau mikirin pasangan. Karena mereka sadar MASA MUDA BUKAN MASA UNTUK BERSENANG-SENANG. Pun terlalu mubazir untuk bergalau ria. Banyak orang yang berprinsip “ Ah, mumpun masih muda happy-happy aja dulu. Puas-puasin menikmati masa muda ” ini nih prinsip yang keliru. Harusnya prinsip itu direkonstruksi jadi “ Ah, mumpung masih muda puas-puasin diri dengan belajar, berkarya, dan mencari pengalaman. Mumpung fisik masih kuat, otak segar, mata sehat, dan belum banyak yang harus dipikirkan ”.
Jadilah pribadi yang cerdas mengontrol hati. Agar engkau bijak dalam menyikapi hati yang merasa maupun hati yang menaruh perasaan kepadamu. Jangan berharap pada manusia karena sungguhnya muaranya hanya kecewa. Tapi saat kau menggantungkan harapan pada Yang Kuasa, terimplementasikan dalam sikap tawakkal, percayalah Allah tak mungkin mendzolimimu, Saudara-saudaraku
IsyKarima... hiduplah dengan mulia....

Jogjakarta, 28 Maret 2016
07:43 WIB

King Izzu

Komentar

  1. Sungguh cerita ini membuat hati tergugah. Pesannya simpel tapi sangan penting bagi kehidupan dunia yang fana ini .. king Izzu sangat pandai membuat penulisan biasa menjadi luar biasa

    BalasHapus
  2. anda terlalu lebay pujangga sufi :D ane masih banyak belajar hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer