Cantik Aja Gak Cukup
Bismillahirrahmanirrahim
Awali segala akititas
baikmu dengan bismillah. Meski hanya ucapkan yang tergetar di dua bibir namun
dahsyatnya warbiyasah, Sodara-sodara. Dalam hadist dijelaskan bahwa aktifitas
yang tidak diawali dengan melafalkan basmalah maka aktifitas itu kurang berkah.
Bang berkah itu apa
sih ? berkah
abstrak, Dek. Gak bisa dijelaskan dengan kongkrit. Sama seperti pahala, dosa,
rasa sakit, bahagia, dan sebagainya. Namun merujuk ajaran agama, salah satu
definisi berkah ialah ziyadatul khair fil khair. Bertambahnya kebaikan
dalam kebaikan. Jadi berkah itu kebaikan-kebaikan yang bertambah. Umur yang
digunakan untuk berbuat baik, itulah umur yang berkah. Ilmu yang dipakai untuk
kebaikan orang banyak, itulah ilmu yang berkah. Begitu, Dek.
Apalagi hari ini adalah
awal bulan April di tahun kabisat 2016. Kebetulan bertepatan dengan hari jum’at
pula. Di twitter, facebook, dan medsos lain status bermuatan wish bulan
April memenuhi beranda. Semua rata-rata berharap bulan April lebih baik dari
bulan sebelumnya. Halah. Bikin status kayak begitu adik saya yang belum
menstruasi aja bisa. Berusaha mewujudkan status itu jadi nyata baru sulit.
Terkadang kesulitan itu muncul lantaran kita sendiri yang mempersulit sesuatu
yang sederhana. Ujung-ujungnya Cuma bisa ngeluh dan ngeluh. Kita berlindung
dari spesies penghuni medsos jenis ini.
Bulan April juga dikenal
dengan bulannya perempuan Indonesia. RA Kartini, tokoh inisiator emansipasi
wanita lahir pada tanggal 21 April. Biasanya acara-acara TV akan ramai membahas
wanita. Profil wanita sukses, peran wanita dalam kehidupan bangsa, hingga
fenomena bahwa wanita yang selalu benar. Tulisan terkait emansipasi seakan
tiada habisnya. Perasaan apa yang wanita tuntut sudah diberikan. Mereka
menuntut kesetaraan to ? lah di zaman tiada hari tanpa selfie ini kan wanita
sudah bisa sekolah setinggi-tingginya. Pun juga di dunia kerja, banyak kok
diisi oleh para wanita. Bahkan sepak bola sekarang ada juga khusus buat kaum
wanita. Di Fakultas saya yang lagi ngadain pekan olahraga pun futsal buat
wanita diselenggarakan. Kurang apalagi sih yang kalian tuntut, duhai makhluk
paling cantik seantero jagat raya?
Kami tak menyalahkan
kalian menuntut keadilan ataupun memperjuangkan emansipasi. Tapi cobalah
renungkan, kesetaraan yang kalian damba sudah benar-benar kalian dapatkan.
Hampir semua profesi pria sudah bisa dilakukan oleh wanita. Di bidang politik,
lihat tuh banyak banget srikandi-srikandi perwakilan jenis kelamin kalian. Di
bidang pendidikan, monggo sowan ke kampus saya. Kampus – yang konon masuk
3 kampus terbaik di Indonesia – ini sedang dipimpin oleh seorang Profesor
wanita. Nama lengkap beliau Prof. Ir. Dwikorita Karnawati.
Jika kalian masih terus
berkoar-koar memperjuangkan emansipasi dan kesetaraan, izinkan kami bertanya,
kesetaraan seperti apa yang kalian inginkan ? di bidang apa ? rincinya kayak
gimana ? kalau dulu RA Kartini memperjuangkan kesetaraan mah wajar, karena saat
itu keseteraan belum terwujud. Lah sekarang piye ? andai Kartini hidup
saat ini saya yakin beliau tidak memperjuangkan emansipasi. Buat apa
memperjuangkan sesuatu yang sudah didapatkan ? saya haqqul yaqin RA
Kartini pasti lebih memilih bagaimana cara memanfaatkan emansipasi yang telah
ia dapatkan.
Kalau Abang boleh kasih
masukan nih, sudahlah, jangan berkoar-koar minta itu ini lagi. Kalau mau
berfikir, semuanya sudah kalian dapatkan kok. Sekarang tinggal bagaimana kalian
berterima kasih pada bangsa yang telah memberi hak dan kebutuhan yang kalian
damba.
Abang bukan wanita. Kalau
gak percaya silahkan cek KTP, SIM, atau akun Facebook. Disitu tertera
abang ini laki-laki tulen. Abang hanyalah seorang pencinta wanita. Abang tahu
cowok sekarang banyak yang kurang ajar, makanya abang gak mau sama
cowok.
Melalui goresan absurd
ini abang ingin sampaikan jadilah wanita yang membuat bangga RA Kartini di
surga sana. Kalau bukan lantaran perjuangan dan pengorbanan RA Kartini mungkin
kalian belum bisa kuliah, Dek. Belum bisa sekolah. Maka jangan bolos kuliah dan
sekolah. Mubazir duit yang kau bayarkan kalau lebih sering membolos. Lagian apa
untungnya membolos ? kau bosan sekolah ? penat belajar ? ingat, di luar sana
banyak sekali anak yang tak seberuntung kau, tak seberuntung kita yang bisa
sekolah. Jadi jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan.
Bulan April ini harus
menjadi ajang muhasabah diri untuk para wanita. Karena mereka bukanlah makhluk
lemah. Mereka spesies yang berperan strategis dalam keberlangsungan hidup
bangsa. Agama mengajarkan bahwa wanita adalah tiang negara. Rapuh tiangnya ya
ambruk negara. Kokoh tiangnya niscaya negara pun jadi kuat. Entah pujangga,
penyair, atau tokoh yang gak tahu namanya siapa pun pernah berkata “
dibalik lelaki sukses terdapat wanita yang hebat ”. Ini kalimat bukan sembarang
kalimat. Ini wujud kongkrit urgensi wanita bagi negaranya.
Lantas, what must we
do sebagai wanita Bang ?
Kan Abang udah bilang
Abang bukan wanita. Abang gak mengerti wanita. Makanya sampai sekarang
masih jomblo. Tapi kalau abang boleh saran nih, buat kalian para wanita, camkan
3 hal berikut :
Cantik aja gak cukup. Kenapa ? karena cantik itu relatif.
Cantik menurut saya belum tentu cantik menurut Afgan. Pun juga sebaliknya. Anda
tahu Raisa ? penyanyi bersuara merdu berwajah imut gak ketulungan. Bagi
sebagian besar orang dia cantik, namun bagi saya malah tidak terlalu cantik (
terlalu ekstrem mengatakan gak cantik ). Lebih cantik Dian Sastro meski
sudah bersuami. Bahkan mbak-mbak kerudung pink yang saya temui beberapa waktu
lalu di perpustakaan jauh lebih cantik. Meski saya gak tahu namanya
siapa. Dimana rumahnya. Masih sekolah apa udah kuliah. Atau jangan-jangan dia
sudah menikah ? ah sudahlah....
Modal cantik saja tidak
cukup. Kalau kalian bangga dengan kecantikan artinya kalian bangga dengan fisik
kongkret semata. Semulus-mulus wajah kalian pasti akan keriput pada saatnya,
apapun Handbody lotion yang kini kalian pakai, kalau udah waktunya
keriput ya keriput. Mau sekinclong dan sehalus apapun rambut anda sekarang,
bahkan lalat yang hinggap di rambut anda akan terpleset saking lembutnya. Jika
tiba masa ubanan ya pasti beruban, apapun shampo yang bersemedi di kamar mandi.
Maka jangan bangga jika cuma punya kecantikan doang. Kalian harus cantik
plus-plus.... Sodari-sodari.
Pendidikan jangan
diabaikan. Karena
kelak kalian akan jadi ibu rumah tangga. Tak Cuma istri, tapi jika Allah
berkehendak kelak kalian akan dipanggil mamah, mami, ibu, mamak, mimi, ummi,
inaq, nyak, dan sebagainya. Agama mengajarkan bahwa ibu adalah madrasah pertama
untuk anak-anaknya. Mendidik anak bukan perkara mudah. Ia merupakan amanah dari
Allah SWT. Amanah yang harus dijalankan dengan baik dan bijak. Modal yang
paling penting agar sukses menjadi madrasah yang baik adalah berpendidikan.
Memiliki kapasitas keilmuan dan pengetahuan.
Lah buat apa sekolah
tinggi-tinggi kalau Cuma jadi ibu rumah tangga ? dek, malah itu tujuan kau harus
berpendidikan tinggi. Bibit yang baik akan dihasilkan oleh orang tua yang baik
pula. Makanya Abang khawatir, tingginya angka pernikahan dini dewasa ini bisa-bisa
menghasilkan anak-anak yang kurang terdidik. Tapi semoga saja tidak. ya weslah
! pokoknya kalian harus berpendidikan. Berpendidikan gak Cuma masalah titel dan
gelar. Tapi berpendidikan adalah terus belajar dan belajar. siapa bilang
belajar Cuma di bangku kuliah ? belajar itu bisa dimana-mana asal ada kemauan.
Jadilah perhiasan
terbaik. Kau pernah
dengar kan hadist tentang perhiasan dunia ? sesungguhnya dunia adalah perhiasan
dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah. Jadilah wanita solehah. Wanita
yang taat pada perintah Tuhannya. Wanita yang menurut pada imamnya. Dan wanita
yang berdedikasi tinggi pada anak-anaknya kelak. Jangan mau jadi perhiasan
gampangan. Jadilah perhiasan termahal. Agar orang yang benar-benar berkualitas
yang berhak menyentuhmu suatu saat nanti. semoga kalian termasuk wanita solehah
itu. Aamiinn
Isy karima.. hiduplah
dengan mulia...
Di kosan yang
sepi
Jogjakarta,
01 April 2016
King Izzu
Komentar
Posting Komentar