AADC : Kualitas dan Euforia
Apakah Anda termasuk
pencinta film ? jika ia maka Anda pasti tahu bukan film Ada Apa Dengan Cinta (
AADC ) ?. film yang dibintangi mamah cantik Dian Sastro dan Nicholas Saputra
ini bisa dikatakan adalah film paling laris dan fenomenal sepanjang sejarah
perfilman tanah air.
Well, sebagai penikmat
film saya ingin membahas tentang euforia AADC di tanah air akhir-akhir ini.
Mira Lesmana, sutradara
kawakan ini akhirnya menghapus dahaga kerinduan para pencinta AADC setelah
sabar menanti 14 tahun lamanya. Maka jika ada diantara kalian yang ngaku fans
AADC garis keras tapi usianya masih di bawah 14 tahun, perlu dipertanyakan tuh
kebenarannya. Masak iya Kalian nonton AADC waktu lagi dalam rahim. Emang di
dalam rahim ada bioskop ?
Film ini menceritakan
kisah asmara antara Cinta ( diperankan oleh Dian Sastro ) dengan seorang pemuda
bernama Rangga ( diperankan oleh Muhammad Izzuddin Nicholas Saputra ). Salah
satu kesamaan diantara mereka ialah sama-sama menyukai puisi. Maka jangan heran
banyak bait demi bait puisi dalam film tersebut. Kalian pasti sudah hafal dengan
potongan puisi “ pecahkan saja gelasnya biar ramai ” ?. bayangin kalau Kalian
ngomong gitu ke bunda, gimana coba reaksinya ?
Ending film AADC sendiri menggantung,
Sodara-sodara. Rangga pergi ke New York AS untuk jualan tasbih
melanjutkan sekolah. Cinta meminta Rangga membatalkan niatnya namun Rangga tak
bergeming. Rangga berjanji akan kembali ketika purnama di Amerika. Di sini nih
konon adegan yang paling buaper buat para penonton. Ada adegan yang ah sudahlah
bikin saya kepengen. Ops. Tak ayal film tersebut mendapat apresiasi luar biasa,
tidak hanya di dalam negeri namun juga negeri-negeri tetangga. Kehadiran film
AADC menjadi inisiator kebangkitan industri perfilman tanah air.
Kini setelah 14 tahun
menggantung akhirnya kelanjutan kisah Cinta dan Rangga siap menyapa seluruh
penikmat film tanah air. Menurut jadwal film AADC 2 mulai tayang tanggal 28
April serentak di seluruh bioskop di 3 negara, Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Dan kota Yogyakarta mendapat kehormatan menjadi tempat gala premier (
penayangan perdana ) film AADC 2 malam minggu kemarin. Ente tahu dimana gala
premiernya ? di Empire XXI jalan Jogja-Solo, itu Cuma 2 kilo-an dari kos ane. Sayang
yang bisa masuk ke bioskop Cuma yang dapat undangan. Adapun saya pribadi nunggu
dari kemarin ndak kunjung datang tuh undangan. Ya sudahlah, ndak apa-apa, insya
Allah besok nonton waktu jadwalnya saja lah. Udah nabung kok buat nonton.
Ngomongin film AADC 2,
ada beberapa aspek yang menurut saya pribadi sangat membantu “meledak”nya film
AADC. Baik yang pertama maupun yang kedua. Berikut ulasan menurut saya pribadi
:
Pemilihan pemain
Membuat film ndak ada
bedanya dengan susunan pemain dalam sebuah klub sepak bola. Untuk mencuri
perhatian publik sebuah klub harus memiliki ikon, sebut saja Totti untuk AS
Roma, Buffon di Juventus, Zanetti waktu masih di Inter Milan. Yang lebih
kekinian misalnya Ozil di Arsenal, Vardy di Leicister, Trio Benzema-Bale-Ronaldo
di Real Madrid dan trio MSN di Barcelona. Sudah jadi rahasia umum bahwa makin
bersinar sang pemain makin banyak pendapatan untuk klub. Pun dalam film, makin
oke kualitas dan elektabilitas ( duh bahasaku ) seorang aktor makin berkualitas
juga film itu. Makanya saya lebih respect dan appreciat sama
pemain film daripada pemain sinetron.
Sosok Dian Sastro Wardoyo
dan Nicholas Saputra adalah dua spesies unggul di jagat hiburan tanah air. Masalah
fisik udah ndak diragukan lagi, bahkan banyak yang mengklaim Dian Sastro adalah
wanita tercantik di Indonesia, meski ini hanya spekulasi tapi saya selaku
isyanation pun ndak protes. Ada benernya juga. Meski kita tak mampu
mendefinisikan apa itu cantik, tapi waktu melihat wajah dek Dian Sastro serta
merta kita sepakat bahwa beliau memang cantik.
Kualitas ? apa lagi !
mana sih film Dian Sastro yang jelek ? yang ndak laku di pasaran ? ndak ada,
semua laris manis. Dan saya memang suka artis-artis macam Dian Sastro ini,
artis yang terkenal karena kualitasnya bukan karena cari-cari sensasi. Ia sama seperti
Fedy Nuril, Nicholas Saputra, Reza Rahardian, dan lain-lain.
FYI juga, Dian Sastro
ndak Cuma cantik, beliau juga pintar lo. Terbukti belio menamatkan studi S1 di
Universitas Indonesia ( UI ) pada Jurusan Ilmu Filsafat, S2 di kampus yang sama
dan mengambil konsentrasi Ekonomi, bahkan untuk jenjang magister ini Dian
Sastro lulus cumlaude, Sodara-sodara. Nyaris sempurna bukan ? Cantik, berkualitas, ndak suka caper, dan cerdas.
Saya ndak heran jika ada beberapa oknum yang mengatakan “ karena hanya Dian
Sastro yang sempurna ”. dan salah satu oknum itu adalah saya.
Lah, Allah gimana,
Bang ? Syirik kamu, Bang. Kesempurnaan Cuma milik Allah
Ya rabb, ini lagi bahas
film, Dek, bukan bahas agama atau teologi. Mbok ya pahami konteks to !
sembarangan kalau ngomong kamu.
Nicholas Saputra pun
demikian. Ndak ada yang memungkiri kegantengan dan pesona seorang Nicho. Baik Nicho
maupun Dian Sastro meski sudah semakin tua kok ya makin cakep ? ini kadang yang
sering bikin mahmud ( mamah muda ) ataupun papa-papa muda pada iri. Apa rahasia
mereka menjaga kegantengan dan kecantikan itu ? hanya mereka dan Tuhan yang
tahu.
Dan Anda juga harus tahu
bahwa Nicholas Saputra juga alumni UI lo. Ia meraih gelar sarjana di bidang
ilmu arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. hebat kan ? jadi
mereka ini lah artis-artis cerdas. Bukan artis yang Cuma lulusan SD atau kuliah
ndak selesai-selesai. Maka jika Anda mengaku sebagai fans mereka ada baiknya
mengikuti jejak akademik mereka. Karier jalan tapi pendidikan tetap jadi yang
utama.
OST yang tepat
Theme Song AADC 1 dibawakan oleh Melly Goeslaw
pun dengan AADC 2. Dan baik theme song AADC 1 maupun AADC 2 bagi saya sama-sama
bagus. Ada apa dengan cinta dan ratusan purnama, dua-duanya enak didenger. Disini
terjadi simbiosis mutualisme antara teh Melly dengan film AADC. Sama-sama
saling menguntungkan. Coba kalau theme songnya dibawain sama Zaskia Gotik, saya
jamin para fans AADC akan melakukan demo besar-besaran dan melakukan aksi mogok
makan. Tapi alhamdulillah, Melly Goeslaw tetap dipercaya meng-arasmen dan
membawakan lagu ratusan purnama di AADC 2 ini.
Berbeda dari Film
biasa
Sisi bedanya apa ? puisi,
Sodara-sodara. Film mana yang sanggup memasukkan begitu banyak untaian puisi
tapi tak membosankan ? bahkan saya berani jamin kehadiran film AADC juga
memberi andil meningkatnya minat dan ketertarikan remaja Indonesia pada puisi
dan karya sastra. Lagian film ini secara ndak langsung juga menginspirasi. Tak hanya
menyajikan kisah cinta tapi juga merepresentasikan Rangga yang sukses di
pendidikannya hingga bisa kuliah ke luar negeri.
Jika tulisan ini terlalu
obyektif saya mohon maaf sebesar-besarnya. Lah mau gimana lagi wong saya ndak
menemukan celah dan cacat dari film yang dibintangi dek Dian Sastro ini. yah
pada akhirnya mari kita sama-sama nantikan kisah AADC 2. Saya yakin jutaan
masyarakat Indonesia tengah menanti hadirnya film ini. Mari sejenak lupakan
reklamasi Teluk Jakarta. Abaikan Ustad Yusuf Mansyur yang konon kata beliau
hendak dicalonkan melawan Ahok. Lupakan ! fokuskan perhatian pada Cinta dan
Rangga. Dan jangan lupa bahagia!
Isykarima.. hiduplah
dengan mulia
Jogjakarta,
24 April 2016
20:02 WIB
Muhammad
Izzuddin
Komentar
Posting Komentar