teruslah berbuat baik



Jam di pojok kanan bawah layar laptop menunjukkan pukul 17:00 WITA. Tidur siang ? udah. Solat asar ? alhamdulillah udah juga. Ngaji ? udah. Mandi ? ah bisa besok pagi aja :D. Hitung-hitung penghematan sabun dan pasta gigi. BBM naik kawan, jadi harus hemat! Iya nggak ? :D. ( ini mah hematnya lebay bin alay :D ).  Sebenarnya saya ingin sekali mandi supaya lebih segar. Tapi berhubung di kosan yang ngantri buat mandi banyak akhirnya saya berdiam dulu di kamar dan tergoda untuk membongkar laptop.
Sembari menanti kamar mandi bersahabat dengan saya, jemari ini membuka file download. Di situ ada beberapa video, gambar, dan ebook yang saya ambil secara ilegal dari internet. Saya buka satu persatu ebook PDF tersebut, tidak sengaja yang terbuka adalah kartu tes masuk UIN Maliki Malang beberapa bulan yang lalu. Senyumpun terulas tanpa saya sadari. Hatipun ngedumel sendiri, “ udah bayar mahal-mahal malah nggak jadi tes gara-gara harus ke jakarta di waktu yang bersamaan ”. well, semua pasti ada hikmahnya kok :). Saya pun urung melanjutkan gerutuan dalam hati. Astagfirullah.
Saya tutup PDF tersebut kemudian mengarahkan kursor ke PDF lain. Judul filenya “ la tahzan “. Spontan membaca judul filenya di kepala ini muncul beberapa kata kunci ; motivasi islami, jangan bersedih, DR. Aidh al Qarni. Ahaa... ( saya mendapatkan instring cemerlang, sebuah bola lampu pun muncul di samping kepala saya, kayak di TV itu lho :D ). Ye gati ne ! kebetulan saya sedang butuh nasihat untuk tidak bersedih karena beberapa hari terakhir saya dirundung ujian. Ujian paling nyesekin adalah ketika saya kehilangan seperangkat HP bersama sim card yang sudah 4 tahun bersama saya. :’(.
Sedih rasanya ! Hp bisa diganti tapi kartu itu teramat saya sayangi. Mungkin sebagian orang merasa aneh melihat saya yang teramat sayang sama kartu itu. banyak hal yang buat saya jatuh cinta sama dia, dan faktor utamanya adalah : kartu itu hemat sahabat :D, sms nelpon murah ! beda ama XL yang sekarang ini. Tekor kita dibuat apalagi untuk kantong anak kos yang cenderung dangkal seperti saya ini, mungkin seperti anda juga yang sedang membaca. Hehe.
 Beberapa detik kemudian PDF la tahzan tersebut terbuka. Ternyata benar, itu buku yang sudah sejak dulu saya dengar tapi belum pernah sama sekali membacanya. Sekaranglah saatnya saya membaca buku tersebut. saya fokuskan mata dan pikiran untuk mulai membaca, menggali hikmah, memetik ibrah, meresapi makna hidup, memancing semangat, mengungkap sisi lain  kehidupan, dan hal-hal yang dianggap tabu menjadi layak untuk diperbincangkan, semuanya akan dikupas setajam. SILET. Aduh kok malah ngelantur ke acara TV ya, hee, afwan sahabat :D
Ada satu kalimat beliau yang saya kutip dan sharing untuk sahabat semua “ dan bila anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela berarti anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan ” resapi kalimat ini baik-baik sahabat !
Sebaik apapun kita, tidak mungkin kita akan dicintai oleh semua orang. Tidak mungkin kita tidak memiliki cela. Maka marilah jalani hidup ini dengan realistis! Orang yang tidak suka dan hobi mencela adalah salah satu bumbu kehidupan untuk kita. Sikapi mereka dengan bijak ! jangan terpancing ! itu sangat wajar ! dan teruslah menebar kebaikan karena ketika kita berbuat baik pada orang lain seyogyanya kita tengah berbuat baik pada diri kita sendiri. Untungnya akan kembali kepada kita, jadi untuk apa memikirkan orang yang tidak suka dengan kebaikan kita, untuk apa terpengaruh celaan orang terhadap kebaikan yang kita lakukan ? apakah celaan orang itu akan mengurangi kualitas kebaikan kita disisi Allah ? tidak !! sekali lagi tidak ! hanya Allah yang berhak memberikan nilai, kalau manusia mah Cuma ngomentari doang. So, Tataplah hidup ini dengan hati yang bijak dan teruslah berbuat baik dengan ikhlas.
Sayup-sayup terdengar suara trahim dari masjid attaqwa pancor. Astaga sudah jam 6 lebih. Hebat sekali buku ini, benar-benar membuat saya terbuai sampai tak sadar waktu terus berlalu. Terima kasih DR Aid al qarni atas karya antum :D. Dan sekarang saya juga tersadar dan berada di ujung kebimbangan, apakah saya harus mandi atau mem-pending­ mandi saya sampai besok berhubung juga waktu magrib sudah semakin dekat. Entahlah, kita liat saja nanti :D

Komentar

Postingan Populer