antara manusia dan hati



Manusia diciptakan sebagai makhluk tarsempurna diantara seluruh makhluk ciptaan Allah. Kitalah yang telah diberikan hati, otak,insting, jiwa dan nafsu secara bersamaan. Berbeda dengan makhluk lain seperti hewan atau tumbuhan misalnya. Hewan hanya memiliki jiwa, nafsu dan insting untuk mempertahankan hidup, ia tidak memiliki hati ataupun otak guna membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Yang penting makan dan bisa bertahan hidup. Nah kalau ada manusia yang tidak peduli dengan halal dan haram makanan atau apapun yang ia konsumsi lantas apa bedanya dia dengan hewan-hewan tersebut ?
Didalam muqaddimah kitab ta’limul muta’allim dijelaskan bahwa Allah telah melebihkan anak cucu adam dengan ilmu dan amal atas segala makhluk ciptaan Allah yang lain. Karena itulah malaikatpun bisa kita kalahkan derajatnya asalkan ilmu dan amal berjalan seiring menuju ridho Allah SWT. Namun apabila ilmu dan amal tidak kita optimalkan dengan baik bahkan kita salah gunakan, hati-hati ! derajat kita bisa lebih rendah dari hewan-hewan tak berakal itu. Sekarang pertanyaannya, kita ingin derajat yang mulia atau hina ? saya rasa derajat hina sama sekali tidak ada manfaatnya, soo... yuk kita sama-sama perbaiki diri dengan meningkatkan kualitas ilmu dan amal menuju derajat mulia di sisi Allah dan di mata manusia. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama masih bisa di kerjakan.
Kembali ke pembahasan awal yakni tentang manusia. Sebagai makhluk terparipurna dan telah diberikan amanah menjadi khalifah Allah di muka bumi manusia memiliki tanggung jawab besar kepada Allah SWT. Agar kita bisa bertanggung jawab dengan baik maka kita harus menjadi khalifah yang baik, minimal baik bagi diri kita sendiri. Bagaimana menjadi pribadi yang baik sahabat ? kuncinya satu ! jagalah hatimu !.
Hati ialah pengendali segala organ tubuh yang nampak. Ia adalah segumpal daging yang oleh nabi dikatakan sebagai bagian terurgen yang terdapat dalam tubuh manusia. Jika hati seseorang baik maka baik pula apa yang ia kerjakan namun jika hatinya buruk dan hina maka hina pulalah apa yang ia lakukan.
Berbicara tentang manusia dan hati ini sendiri ada sebuah qaul ulama yang mengatakan “ لا يسمى الانسان الا لنسيه ولا القلب الا انه يتقلب  . maknanya kurang lebih begini, tidak dinamakan manusia apabila ia tidak lupa dan bukanlah hati namanya kalau tidak berbolak-balik. Jadi sifat manusia adalah senantiasa terlanda lupa, manusia tidak mampu mengingat semua hal bahkan ajaran agamanya sendiripun bisa ia lupakan sewaktu-waktu. Masih ingatkan kutipan yang mengatakan bahwa manusia itu tempatnya salah dan lupa ?. that’s right ! dalil di atas semakin memperkuat kebenaran kutipan tersebut.
Sedangkan hati sifatnya adalah berbolak balik. Tidak pernah konsisten dan selalu labil. Tidak ada sifat stabil dalam hati. Andai saja hati tidak memiliki sifat berbolak balik lantas buat apa kita berdoa pada Allah   ya  muqollibal qulub, sabbit qolbi ‘ala dinnik wa ta’atik . buat apa ? ini mengindikasikan bahwa sifat hati adalah berbolak balik.
Selaku manusia kita tidak bisa menghindarkan diri dari sifat lupa. Itu sudah menjadi fitrah kita. Begitupun dengan hati ini, kita tidak akan mampu me-manage hati untuk konsisten tanpa memohon bantuan pada Allah yang maha membolak-balikkan hati makhluk-Nya. Karena itulah zikir dan doa begitu penting dalam hidup kita. Paling tidak dengan zikir dapat memperkecil intensitas kelupaan dan melalui doa kita bisa menghemat kuota kelabilan dalam hati.
Walaupun kita mengaku beriman pada Allah, pasti pernah atau akan ada fase dimana keimanan kita terasa berkurang. Ada satu waktu dimana kita begitu rajin melaksanakan ibadah-ibadah sunnah dan tentunya pernah ada masa dimana kita enggan untuk melakukannya. Salah satu penyebab hal ini ialah faktor kelabilan hati. Memang hal tersebut lumrah bagi manusia, tapi mari kita pangkas kelabilan hati tersebut dengan doa dan zikir. Yakinlah, intensitasnya pasti akan berkurang sahabat.
Dalam konteks dunia percintaan yang begitu akrab dengan para remaja ( termasuk penulis sendiri, masih remaja dan imut-imut cenderung amit-amit ^_^ hehe ). Sangat  bagus jika kita menyadari sifat hati. Selalu berbolak-balik alias labil. Hari ini kita bilang “ aku akan selalu mencintaimu sayang ”. tapi beberapa tahun lagi tidak menutup kemungkinan kita tidak konsisten dengan kata-kata tersebut. tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Mungkin kita akan merasa bosan atau bisa jadi kita telah hijrah ke hati orang lain sehingga kata-kata tersebut hanya akan menjadi omong kosong belaka.
Sehingga salah seorang senior saya, ustad Usman Amin berpesan hati-hati untuk para gadis-gadis jika ada lelaki yang berjanji terlalu berlebihan begitupun dengan lelaki harus berhati-hati dalam menyikapi permintaan hati karena hati itu BERBOLAK-BALIK ” . jujur saja, sehabis mendengar kata-kata ini saya segera meralat beberapa kata-kata yang muncul dari dalam hati. Saya sampaikan kepada beberapa kaum hawa yang dekat dan pernah dekat dengan saya bahwa hati itu berbolak balik, saya tidak bisa menjanjikan apapun,  maafkan kekhilafan saya yang mungkin pernah melontarkan kata-kata yang berlebihan dan mari kita belajar menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi untuk hari ini dan masa depan ^_^ . ( nasihat buat diri sendiri ).
Tapi muncul satu pertanyaan dari seorang sahabat ketika saya memposting qaul ulama tersebut dalam halaman facebook saya, pertanyaannya begini “ kak Zuddin, kalau kita sudah mantap pada satu titik keyakinan dan komitmen dalam hati, bagaimana dong ? ”. setelah beberapa saat berfikir akhirnya saya menjawab “ kalau sudah sampai pada satu titik yang mantap maka kuatkan lah ia dengan do’a, lalu lihatlah apa yang akan terjadi, jika hatimu tidak berbalik maka itulah jawaban do’amu, teruslah berdo’a. Tapi jika ternyata hatimu malah berbalik dan tidak konsisten pada titik yang konon katanya kamu sudah mantap, itu pun adalah jawaban dari do’amu ”.
Jangan tergesa-gesa dalam memvonis hati apakah telah mantap atau belum pada satu titik keyakinan utamanya komitmen dalam hati. Jalani saja dengan santai ! jangan terlalu berlebihan. Jodoh pun tak akan lari kemana. Jaga hati ! manage hati kita ! jika hati kita baik maka kita akan menjadi sosok yang baik bahkan terbaik. Be the best, and begin it from our heart ^_^. Ihfaz qolbak ya ikhwanii fillah. Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan Populer