BBM oh BBM
Waktu buka
twitter dan melihat tranding topic ternyata hastag #BBMNaik menjadi jawaranya. Seketika
saya tertegun. Waduh!. Ini nih salah satu balada anak kos. Nggak tahu peristiwa
yang sedang hangat dan panas di masyarakat. Saya memang tahu BBM akan dinaikkan
oleh pemerintahan baru tapi kok secepatnya ini pak presiden ? atau saya yang
memang telat tahu ? tepat 2 hari sebelum genap satu bulan kepemimpinan jokowi
sebuah kebiijakan menaikan harga BBM pun diputuskan.
Saya pun
berselancar di internet, menjelajahi media sosial untuk menyimak langsung update
peristiwa yang mungkin menyayat hati sebagian masyarakat Indonesia. Ada yang
pasrah, namun ada pula yang mati-matian menghujat kebijakan tersebut. utamanya oknum-oknum
yang mungkin sedari awal tidak setuju jokowi jadi presiden tentu ini menjadi
senjata ampuh untuk membully bapak presiden ketujuh kita ini. Andai saya belum
taubat dari dunia politik mungkin saya juga akan melakukan hal tersebut. Tapi untungnya
setelah seseorang menyadarkan, saya pun mengambil keputusan untuk menarik diri
dari kancah perpolitikan nasional, hitung-hitung pensiun dini ( haha, ngomong gaya
politikus beken doang nih padahal saya kan Cuma seneng komen-komen doang :D ). “
lebih baik menyibukkan diri untuk hal-hal yang akademis daripada ikut
komen-komen masalah politik ” kurang lebih itu nasihat yang menyadarkan saya,
sejak itu saya nggak pernah komen negatif lagi dalam dunia politik.
Adalah hak
masing-masing individu untuk berpendapat apalagi di dunia maya. Tentu ada
berbagai alasan yang melatar belakangi mereka sehingga berpendapat seperti itu.
Begitupun pemerintah pasti memiliki alasan kuat sehingga memutuskan kenaikan
harga BBM. Kita husnuzon saja lah tidak ada pemimpin yang ingin menjerumuskan
rakyatnya. Apalagi pak jokowi yang konon katanya merakyat dan pro wong
cilik. insyaAllah kebijakan beliau semuanya untuk kebaikan masyarakat Indonesia
utamanya wong cilik.
Ada beberapa
hal yang terlintas dalam benak saya menanggapi kenaikan BBM ini. Yang pertama
tentu kalau hendak beli bensin di SPBU uang 20 ribu rasanya sudah tidak cukup
untuk menafkahi vario saya dengan full premium. Ini mengindikasikan saya harus
siap keluar uang lebih jika hendak pergi keluar menggunakan si hitam. Seirit-irit
motor pasti butuh bensin juga. :3. Begitupun kalau naik angkutan umum pasti ada
kenaikan tarif, biasanya dari masbagik ke narmada cukup 10 ribu sekarang
kira-kira berapa ya ? entahlah.
Di rumah
kebetulan saya bersama keluarga punya bisnis kecil-kecilan. Di depan rumah,
kami membangun sebuah pertamini ( bahasa yang lebih halus untuk penjualan
bensin eceran hehe ). Waktu belum jadi anak kos sayalah yang mengelola pertamini
tersebut namun setelah jadi anak kos tentu saya tidak bisa lagi menjalankan
tugas sebagai direktur pelaksananya :D. Sebelumnya harga eceran normal Rp. 7.000,-
berarti sekarang harga eceran rata-rata Rp. 9.000,-. Mudah-mudahan bisnis
pertamini ini lancar terus. Saya sering bilang sama mama, “ hari ini kita punya
pertamini, tapi besok kita pasti punya pertamina, ma :-) ”. mama hanya
senyum-senyum mendengar mimpi anak bujangnya namun tentu seraya mengaminkan
mimpi di masa depan ini.
Saya teringat
kalau ada yang beli bensin eceran pasti saya yang melayani. Semua jenis pembeli
pernah saya temukan mulai dari anak kecil sampai orang tua. Maklumlah motor kan
untuk semua golongan dan kasta. Pembeli cowok maupun cewek, perawan juga janda,
bahkan sampai pembeli yang nyenengin dan nyebelin pernah saya hadapi. Paling enak
kalau yang beli itu cewek SMA / SMP. Aroma tubuhnya wangi entah pakai vaslin
atau hand body lain. Jika yang membeli wanita dan masih muda saya tentu akan
memberikan pelayanan terbaik ( haha, maklum saya cowok normal kawan ). Tapi tentu
dengan berusaha bersikap cool di hadapan mereka. Seperti kata ustad nur maulana
sebaik-baik jomblo adalah jomblo yang tawakkal. Tawakkal pun diplesetkan “ tak
pernah kehabisan akal ”. :D jomblo bukan berati penghalang bagi kita menikmati
indahnya ciptaan tuhan lewat wajah para gadis-gadis yang beli bensin di
pertamini saya bukan ? hehe.
Paling nyebelin
tuh kalau yang beli bensin pemuda kampung tapi gayanya tuh ngalahin gaya anak
kota. Rambut dicat warna-warni, kadang-kadang saya mikir itu rambut atau lampu
disko ? udah gitu pake anting-anting, celananya jeans compang-camping, konon kabarnya
itu trend tapi apa nggak karena udah dimakan tikus ya makanya celananya jadi
gitu ?. knalpotnya pun knalpot racing. Udah lah kalau spesies mereka yang beli
bensin eceran saya hanya ngedumel sendiri dalam hati. Apa untungnya sih anak
muda-anak muda ini memperburuk dirinya yang sudah diciptakan baik oleh Allah. Cat
rambut, pake anting-anting, apakah dengan itu semua dapat menambah kegantengan
mereka ? saya rasa mah nggak. Ini nih akibat salah persepsi dalam menyikapi
kata gaul dewasa ini. Mudah-mudahan mereka segera sadar akan kekeliruan mereka
dalam menyikapi kata gaul tersebut.
Nah paling
memalukan ketika ada motor berhenti di depan pertamini, kemudian saya keluar
setengah berlari untuk melayani karena salah satu prinsip saya kepuasan konsumen
adalah yang utama, lalu setelah mengambil sebuah bensin lengkap dengan
penyaringnya dan siap menuangkan ke dalam tengki. Siempunya motor bilang “ maaf
dek, saya lagi nunggu teman, bensin saya masih full ” sembari tersenyum tak
tahulah motif dia senyum apa. Nah ketika itu saya Cuma bisa diam melongo
kemudian melebarkan bibir dua centi ke kanan dan kiri lalu berkata dengan sok
lugu “ hehe, maaf pak, kirain beli bensin ”. setelah itu saya pun meletakkkan
kembali bensin tersebut lalu melangkah dengan pelan kembali ke dalam rumah
dengan santainya padahal malunya tuh di sini ( nunjuk selangkangan, ehh bukan,
nunjuk hati maksudnya :D)
BBM oh BBM.
Engkau berhasil membuat Indonesia gempar untuk beberapa hari. Saya sih tidak terlalu
gempar Cuma saya berpikir, kenaikan BBM pasti berbanding lurus dengan kenaikan
segala macam kebutuhan. Ke depannya pulsa pun akan naik, seporsi bakso pun
demikian, tarif angkutan umum, harga barang-barang di pasar dan supermarket
mulai melambung, sampai harga nasi bungkus pun pasti mengalami peningkatan.
subhanaAllah! Tapi saya yakin Allah mahakaya. Mudah-mudahan gaji para pegawai,
guru, karyawan, PNS, dll juga mengalami kenaikan untuk mengimbangi kenaikan
BBM.
Bagi para
anak kos termasuk saya muncul sebuah teka-teki. Apakah kenaikan BBM ini akan
berimbas pada kenaikan uang bulanan atau uang bulanan akan terus istiqomah
nominalnya mengingat istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah :D. Entahlah itu
mutlak kebijakan dari dirketur utama dan bendahara utama dalam keluarga saya
yaitu bapak dan mama tercinta :). Sebagai anak yang ingin menjadi baik saya sami’naa
wa atho’na sajalah :). Nambah ya alhamdulillah, tidak nambah pun
alhamdulillah juga, bahkan kalau berkurang pun saya siap bilang alhamdulillah
:) hehe.
Menutup tulisan
sederhana ini yuk kita simak terjemah dari potongan firman Allah surat al
baqarah yang kira-kira maknanya begini “...boleh jadi kamu membenci sesuatu
padahal itu baik untukmu dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal itu
buruk untukmu, dan Allah maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui ” ( al
baqarah ; 216 ).
Boleh jadi
kita tidak suka dengan kenaikan BBM tapi bisa jadi kenaikan BBM yang sekarang
tengah kita hadapi justru membawa kebaikan untuk kita semua. Mari belajar
hadapi kenaikan BBM dengan legowo sajalah, protes juga nggak ada gunanya karena
pak presiden sudah meresmikan kenaikan BBM. Semoga bangsa Indonesia mampu
menjadi bangsa yang lebih baik dari sebelumnya. Amiinn. Salam semangat ^_^.
Komentar
Posting Komentar