selalu ada cerita tentang cinta
Tempo hari
seorang sahabat saya mencurahkan isi hatinya melalui facebook. Memang dari dulu
saya senang mendengar curhatan orang lain. Bukan disebabkan saya kepo lho sahabat melainkan Karena banyak
hal yang bisa saya dapatkan dengan menjadi pendengar curhat yang baik. Diantaranya
bisa sedikit meringankan beban pikiran orang tersebut, kita semua tentu tahu
kalau punya masalah kemudian kita pendam maka sakitnya tuh di sini !!! ( nunjuk
hati <3 ), iya nggak ? oleh sebab itu ketika anda punya masalah, silahkan share masalah tersebut pada
orang-orang yang anda percaya. Anda mungkin tidak menemukan jalan keluarnya
tapi paling tidak anda tidak akan stres karna memendam masalah tersebut seorang
diri.
Saya juga
dapat belajar dari pengalaman orang lain yang mereka ceritakan. Sehingga andaikata
nanti diri ini tertimpa masalah yang sejenis saya bisa berusaha bijak untuk
menyikapinya dengan baik. Namun tentu saya senantiasa menjaga privasi mereka
yang pernah curhat pada saya. Karena itulah dalam tulisan ini nama sahabat saya
itu tidak akan saya sebutkan dan sebelumnya saya pun sudah minta izin untuk
menjadikan problemnya tempo hari sebagai bahan untuk tulisan hari ini. Alhamdulillah,
dengan menyanggupi memberinya sebuah es klim kolneto dia memberi izin. Hehe.
Namun saya nggak tahu pasti kapan saya akan memberikannya, ketemu pun belum
pernah. Haha. Tapi kalau ketemu nanti tenang saja, es klim kolnetonya
siap dieksekusi, sobat :D.
Jadi ceritanya
sahabat saya ini dibohongi oleh seorang lelaki. Konon lelaki tersebut adalah
cinta pertamanya yang sulit banget banget dia lupain. Katanya Butuh waktu
berabad-abad untuk move on ( haha lebay yach, nggak kok, nggak nyampe
berabad-abad juga ). Nah dulu si cowok pernah nembak sahabat saya, tapi
dikarenakan sahabat saya ini belum dikasih pacaran dia pun dengan terpaksa menolak
cowok tersebut. padahal dia juga cinta tapi karena patuh dan tunduk serta taat
pada titah orang tua dia pun mengorbankan perasaannya. Ini hal yang patut
ditiru sahabat ! kita harus mengutamakan apa kata orang tua daripada
memenangkan cinta dalam hati yang belum tentu jodoh kita. Percayalah ! apabila
kita sami’na wa atho’naa pada perintah orang tua muaranya pasti
kebaikan, kebaikan, dan kebaikan terus menerus.
Lanjut ceritanya,
pasca ditolak ternyata si cowok dengan gagah berani bagaikan pangeran kodok lagi
ngidam ( hehe ) menerima dengan legowo penolakan tersebut. ia mencoba tegar
walaupun di hatinya sakit tercabik-cabik ( maklum saya tahu rasanya karena dulu
pernah ditolak juga, :D tapi itu dulu, kalau sekarang alhamdulillah nggak
pernah diterima, hehe ). Tapi aksi si cowok ternyata tidak sampai di situ, ia juga
berjanji dengan lantang bahwa dia tidak akan pacaran sama siapapun sebelum
pacaran sama sahabat saya ini. Ia hanya ingin sahabat saya inilah yang menjadi
pacar pertamanya. Tentu sebagai wanita normal dan juga didukung rasa cinta yang
tersimpan dalam dada sahabat saya luluh dan meleleh bagaikan es batu di taruh
di atas bara api. Hehe.
Kurang lebih
3 tahun kemudian akhirnya si cowok kembali memanahkan asmaranya pada sahabat
saya. Tentu riang bukan kepalang dirasakan oleh dia selaku wanita yang lembut
hatinya, bahkan konon katanya sahabat saya ini dibuat ngefly oleh si
cowok karena caranya yang begitu romantis. Waduh! Dalam hati saya ngeremon (
bahasa sasak-lombok ; ngedumel ) sendiri. Sahabat saya ini wanita apa burung
kok bisa ngefly ya ? hehe..
Namun sebagai
wanita yang baik ia tidak serta merta menerima. Ia ingin berfikir dan juga
menimbang dengan matang terlebih dahulu. Singkat cerita sahabat saya pun
menceritakan tentang si cowok yang telah memanah hatinya pada seorang sahabat
wanitanya dan apa yang ia dapatkan saudara-saudara ? ternyata ia mendapatkan kabar
yang akurat bahwa si cowok pernah pacaran sama orang lain sebelumnya. Oh tidak
! ia dibohongi ! serta merta janji manis tiga tahun lalu terbayang kembali
dalam pelupuk matanya. Janji yang begitu manis dengan gampangnya ia ingkari.
Kini dalam
hatinya berkecamuk dua hal, cinta dan rasa kecewa. Ketika dia bertanya kepada
saya apa yang harus ia lakukan saya pun coba berikan saran agar rasa kecewa itu
coba dikesampingkan dan berikan kesempatan pada si cowok. Dengarkan kata hati
jangan emosi ataupun gengsi karena apa kata hati kita insyaAllah akan membuat
kita nyaman selanjutnya. Jika cinta katakan cinta namun jika tidak bersikap
tegaslah dan katakan tidak dengan mantap!
Namun nampaknya
sahabat saya sudah terlanjur kecewa. Ia merasa dibohongi dan memang benar ia
telah dibohongi. Si cowok ingkar janji dan wanita tidak suka itu. Konon ia
tidak mau memberikan kesempatan pada si cowok yang notabennya cinta pertamanya,
kecewanya udah terlanjur bersemayam dalam sanubari. Saya pun mengatakan kepada
sahabat saya ini “ baiklah, apapun keputusanmu saya doakan itu yang terbaik ”.
mari kita doakan sahabat saya ini supaya move onnya semakin sukses dari hari ke
hari. Dan ia bisa tetap riang gembira bahagia dunia akhirat. Aminn, al fatihah.
^_^.
Ibrah yang
dapat saya petik dari pengalaman sahabat saya ini adalah bagaimana kondisi psikis
wanita dan pria ketika jatuh cinta. Saat kasmaran memang segala sesuatu
terlihat indah, jarang kita memikirkan apa yang terjadi hari ini belum tentu
bisa kita jaga dengan konsisten pada hari-hari esok. Namun memang semuanya
kembali pada karakter dan pribadi masing-masing orang. Tidak semua cowok begitu
! insyaAllah ada yang mampu menjaga
janjinya akan tetapi saat ini kita berbicara dalam konteks percintaan di usia
muda atau remaja. Anda tentu tahu sendiri masa-masa ini penuh dengan kelabilan
dan sikap tidak konsisten dalam bertindak. Karena itulah cinta dalam usia labil
pasti akan labil pula. :)
Bagi sahabatku
yang berjenis kelamin lelaki! Mari kita jaga lisan kita!, jangan terlalu
gampang mengumbar janji-janji manis pada orang yang kita cintai sedangkan kita
belum tentu bisa menepatinya. Berjanjilah yang wajar-wajar saja! Yang kira-kira
bisa kita tepati. Jangan sampai wanita yang kita cinta kecewa karena janji
manis yang tidak mampu kita pertanggung jawabkan di kemudian hari.
Untuk sahabatku
yang berjenis kelamin wanita! Izinkan saya memberitahu anda satu hal, berhati-hatilah
pada dua hal yang ada pada lelaki. Matanya dan kata-katanya! Matanya yang tajam
sangat mampu membuat anda tertunduk dan tersipu malu dan kata-katanya mampu
menyihir alam bawah sadar anda apalagi kalau didasari dengan rasa yang konon
bernama cinta. Setiap kata-katanya akan mudah membuat anda luluh dan jatuh
hati. Itu cara mereka membuat anda tertarik.
Saya pribadi
adalah lelaki, maka berhati-hatilah dengan mata dan kata-kata saya. Hehe.. tapi
kata-kata yang kira-kira berbau lebay saja lah ! but, sejak beberapa waktu
terakhir saya sedang belajar memperbaiki diri kok, saya tidak mau lagi berjanji
sesuatu yang belum pasti bisa saya tepati. Maafkan kekhilafan saya bagi pengisi
masa lalu saya kalau dulu saya pernah berjanji yang berlebihan. Maafin ya,
nggak bermaksud kok menyakiti hati kalian, saya belum dewasa saja makanya
begitu. Sekarang lagi proses pendewasaan. Semoga kalian bahagia dengan pasangan kalian masing-masing
( nangis darah inget mantan, hahaha just kidding !! )
Namun kalau
saya lagi membahas sesuatu yang serius seperti ini. Jangan ragu ! believe me
sobat ! untuk itulah melalui tulisan sederhana ini saya ingin mengajak
sahabat-sahabatku yang merasa sebagai lelaki ( kalau anda ragu anda lelaki atau
bukan silahkan cek dulu anda lelaki atau bukan di kamar mandi :D ) mari kita
jaga mata dan kata-kata yang kita ucapkan. Jangan sampai mata menjadi sumber penyakit
hati bagi wanita dan kata-kata menjadi bomerang bagi kita sendiri. Na’uzubillahi
min zalik.
Cinta,
cinta ! selalu ada cerita tentang cinta ! ia rasa yang harus disyukuri dan
dikendalikan dengan baik. Bagi saya pribadi, cinta pertama, cinta kedua,
apalagi cinta monyet bukanlah cinta yang sebenarnya. Namun cinta yang
sebenarnya adalah cinta yang dibuktikan dengan ijab-qabul. Inilah bukti cinta
yang paling tinggi dan tidak ada keraguan. Jika engkau cinta ! maka pinanglah
ia ! jangan berikan janji-janji belaka. Ingat tulisan saya yang berjudul “
antara manusia dan hati ”. sudah jelas di
situ menjelaskan bahwa sifat hati senantiasa labil alias berbolak-balik. Bagaimana
mungkin kita berjanji yang muncul karena perasaan sesaat dalam hati tanpa
mengingat bahwa ada kemungkinan suatu saat nanti hati ini akan berbolak balik. Dan
dalam setiap cerita cinta, meskipun cinta itu berujung pahit, yakinlah ia akan
membuat kita menjadi lebih dewasa dalam bersikap kedepannya. insyaAllah wallahu
a’lam.
salam sukses sahabat ^_^
Komentar
Posting Komentar