gaul islami itu....



Lingkungan hidup, taraf pendidikan, serta karakter seseorang akan mempengaruhi bagaimana pandangannya terhadap suatu hal. Contohnya saja tentang pacaran, orang yang sengaja jomblo dan orang yang mau tidak mau harus jomblo akan berbeda pandangan terhadap pacaran. Orang yang sengaja jomblo pasti bilang “ pacaran itu nggak ada gunanya ! Cuma menghabis-habiskan waktu, karena itulah saya dengan mantap memilih jomblo ”.  kalau orang yang terpaksa jomblo kemunginan berkata begini, “ jomblo itu adalah awal dari pacaran, karena pacaran awalnya kan jomblo, maka dari itu saya bersabar dalam menjalani kejombloan ini ”. lihat persepsi mereka ! berbeda bukan ?
So, mari kita bahas tentang suatu hal yang saya rasa patut untuk kita kritisi. GAUL!. Gaul dikonotasikan sebagai upaya menghindari ketertinggalan dari perkembangan zaman yang tak bisa dibendung. Atau bisa juga dipahami sebagai langkah mengikuti gaya hidup yang sedang ngetrend dimana di Indonesia sendiri gaya hidup artis papan ataslah yang menjadi kiblat kaula muda dalam hal fashion, gaya hidup, dll.
Selama gaya hidup yang diterapkan oleh publik figur itu bersifat positif dan tidak mencedarai nilai-nilai budaya leluhur bangsa apalagi tidak melanggar syariat agama islam saya rasa tidak ada masalah. Akan tetapi lihatlah di sekeliling kita orang-orang yang mengatakan dirinya gaul. Rambut harus berdiri, nggak boleh tidur! Udah gitu dicat warna-warni kayak pensil krayon adik saya yang masih SD. Mereka juga melubangi telinga mereka lantas memasang anting yang konon katanya keren, kalau mereka cewek ya nggak apa-apa pake anting tapi kan mereka cowok. Parahnya lagi, nggak mabok nggak gaul, nggak ngerokok nggak gaul, nggak free sex nggak gaul. Nauzubillahi min zalik.
Itu semua budaya orang barat dan perkembangan zaman sekarang memang bermuara dari dunia barat maka tidak heran jika gaya hidup mereka merambah dan menjangkiti anak-anak muda Indonesia dewasa ini. Yang penting gaul! Hidup enjoy! Tanpa memikirkan dampak dari apa yang mereka perbuat ketika itu. Kebanyakan mereka, bahkan mungkin kita terlalu larut dalam keasyikan zaman modern ini sehingga kita tidak sadar bahwa kita sudah tidak kritis dalam menyikapi perkembangan zaman. Gaul pun dijadikan alasan pembenaran hal-hal yang seyogyanya tidak benar.
Kita kan Islam kawan. Marilah sikapi gaul dengan cara islami. Bukan dengan melakukan hal-hal yang dibenci islam. Agama kita melarang minuman keras jadi jangan menghalalkan minum keras dengan alasan gaul. Islam menegaskan mendekati zina itu larangan, jangan dong berzina biar dikatakan gaul!
Lantas seperti apa gaul dalam islam ? gaul dalam islam itu ada kepanjangannya. GAUL = GAya ULama. Jadi, kalau kita kepengen gaul ikuti gaya hidup para ulama. Ulama itu nggak pernah ninggalin solat, ngajinya rajin, selalu berusaha menghindari hal-hal yang haram, dan setia terhadap amal kebaikan. Ini lho gaul dalam islam. Nggak solat nggak gaul ! nggak bisa qur’an nggak gaul ! jarang ke masjid nggak gaul ! minum khamr nggak gaul ! dan lain sebagainya.
Memang berbeda gaul dalam pandangan islam dan bukan islam karena islam adalah agama yang memiliki aturan. Sangat berbeda! Dan sebagai muslim yang baik mari kita gaul sesuai dengan syariat islam. Percuma gaul tapi ujung-ujungnya ke neraka ! lebih baik gaul yang benar dan berujung pada surga :-) . Allah nggak pernah bilang “ orang-orang yang nongkrong, rambutnya di cat, laki-laki yang pake anting-anting itu masuk surga ” nggak pernah ! tapi orang yang menjaga solatnya, rajin baca qur’an serta selalu berbuat baik akan dijanjikan surga oleh Allah.
Muncul sebuah penyanggahan “ waduh kak, jangan dong memvonis kami orang-orang yang gaul dengan cara yang tidak islami seperti itu, yang tahu hati kami kan hanya Allah, bukan kakak! Sekalipun kami mabuk tapi hati kami baik kak ”. izinkan saya ketawa dalam hati mendengar kalimat ini :D. Sahabatku, salah seorang guru saya, TGH. Mustafa Alawi pernah bilang ; jasmani itu ibarat bayangan dari hati. Jika sebuah pohon lurus bayangannya pun pasti lurus, tapi kalau pohon itu bengkok bayangnya tidak mungkin lurus kan ? begitulah jasmani kita. Apa yang diperbuat oleh mata, telinga, tangan dan semua anggota jasmani kita adalah gambaran kualitas hati ini. Yang ngomong ini guru saya lho, tamatan sholatiyah mekkah bukan asumsi dari saya pribadi. Jadi kalau kamu mabuk ya besar kemungkinan begitulah isi hatimu !
Gaul dalam islam juga tidak mengekang ataupun menghalangi pemeluknya untuk mengikuti perkembangan zaman. Silahkan ikuti tapi dengan sikap kritis. Internet, facebook, twitter, instagram, dll kalau kita manfaatkan untuk hal yang bermanfaat tentu akan sangat baik. Tapi harus hati-hati, internet itu terlalu baik. Apa yang anda minta langsung diberikan. Anda minta foto telanjang dengan sekali enter langsung dikasih. Beda kalau kita minta sama ustad kita. “ ustad minta foto telanjang dong ”. ustad pun memberikan beberapa foto yang ternyata foto monyet sembari berkata “ itu kan foto telanjang, monyet lagi telanjang ”. kalau internet? Beh,, baiknya berlebihan hehe. Karena itulah sikapi teknologi dengan cara islami. Itu juga bagian dari gaul yang islami.
So, mari bergaul dengan cara yang baik agar gaul tidak menjerumuskan kita ke dalam lembah kesesatan dan kemaksiatan. Tingkatkan kualitas hati dan kualitas diri. Kita adalah masa depan indonesia dan masa depan umat islam. Jika metode kita dalam bergaul saat ini salah bisa jadi ketika nanti nasib bangsa dan agama ada di pundak kita malah kesalahan dan kealfaan yang kita lakukan karena kualitas hati dan kualitas diri yang jauh dari kata pantas. Well. Tidak ada istilah terlambat dalam memperbaiki diri. Semoga tulisan ini bisa menyadarkan saya pribadi pula dan siapapun dalam menyikapi kata gaul. Amiinn. Wallahu a’lam. ^_^

Komentar

Postingan Populer