semester setelah mati
Ada persamaan
antara kehidupan kita di dunia dengan kehidupan setelah kita meninggal. Utamanya
bagi para pelajar, hal ini benar-benar hampir mirip. Jika di dunia dalam
setahun pelajaran kita menghadapi dua semester untuk naik kelas maka setelah
mati pun demikian. Kurang lebih begitulah analogi yang disampaikan oleh guru
kami, TGH. Hudatullah pada suatu pengajian di mushola al abror yang dihadiri
oleh ratusan tullab dan tholibat.
Masyaikh sekaligus
salah satu pembantu rektor di IAIH Pancor ini menjelaskan semester pertama
setelah mati, pengujinya mungkar dan nakir. Tentu kita semua sudah tahu apa pertanyaan
yang akan diberikan oleh dua malaikat ini. Maa robbuk, man nabiyuk, ma dinuk, maa qiblatuk, ma imamuk, wa ma ikhwanuk. Mudah-mudahan
kita bsa menjawab pertanyaan di semester pertama ini dengan baik. insyaAllah
apabila kita beriman pada Allah dan rasul-Nya, kemudian menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta menjaga hubungan baik dengan
sesama makhluk maka kita pasti bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di semester
pertama tersebut dengan selamat sentausa mengantarkan kita ke pintu gerbang
surga, insyaAllah ^_^.
Tapi kalau
kehidupan dunia kita isi dengan melalaikan perintah Allah karena chating,misalnya.
konon, kata TGH. Ayuddin jawaban kita akan berbeda. Ketika malaikat
bertanya “ maa robbuka ? ” raja chating akan menjawab “ kasih tahu nggak ya :D ?
”, “ wa man nabiyuka ? ” , kembali ia menyahut “ mau tahu aja atau mau tahu
banget ? “. Kan nggak mungkin mungkar nakir menjawab “ mau tahu binggiiittt...
keless !! ”. hati-hati kalau jawaban kita salah ataupun tak mampu menjawab
cambuk dari mungkar nakir siap mendarat di sekujur tubuh.
Tentu hal
di atas merupakan perumpaman yang beliau kemas dengan santai. Artinya orang-orang
yang lalai dari perintah Allah dan rajin melakukan apa yang di larang Allah
akan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di semester pertama. Tapi ada
juga perbedaan semester di dunia dan semester di akhirat. Kalau semester di dunia
ada kemungkinan untuk nyontek, bukan ? tapi kalau di akhirat kunci jawaban
nggak akan beredar dan kita tidak bisa
nyontek pada jawaban orang lain. So.. come on!! we prepare our self to
answer the question from mungkar and nakir.
Lalu bagaimana
dengan semester kedua ? sahabatku yang berbahagia, semseter kedua berlangsung
di padang mahsyar. Tempat berkumpulnya seluruh manusia setelah dibangkitkan. Konon
tempat ini sangat terik sahabat, kita akan kepanasan, nggak ada air pula. Beda kalau
konser di dunia, apabila udah kepanasan kita tinggal teriak “ air !! aiir “
teriak dengan penuh nafsu, maka mobil pemadam kebarakan yang sengaja disewa
akan menyemprotkan air dengan volume banyak. Teriknya pun terasa berkurang. Kalau
yang pernah nonton konser pasti sudah maklum dengan kondisi kayak gini,
utamanya konser yang berlangsung outdoor. Saya mah udah sering banget nonton
konser. Tapi di TV :D
Di padang
mahsyar kita akan mendapatkan 4 pertanyaan, yaitu : tentang ilmu yang kita
miliki di amalkan atau tidak ?, tentang umur yang dianugerahkan digunakan untuk
apa ?, kesehatan yang diberikan Allah dimanfaatkan untuk apa, dan terakhir harta
yang didapatkan di dunia berasal dari
mana dan digunakan untuk apa?. Jadi ada 4 substansi pertanyaan di semester
kedua, sahabat. Yaitu : ilmu, umur, kesehatan, dan harta.
4 perkara
ini adalah nikmat Allah yang sangat luar biasa, orang-orang yang berilmu,
berumur panjang dalam keadaan sehat dan kaya akan harta apabila mampu
memanfaatkan itu semua di jalan Allah, insyaAllah bisa lulus dengan predikat cumlaude
dalam ujian padang mahsyar. Tapi sebaliknya jika keempat poin tersebut
justru disalah gunakan, umamnya ilmu dipakai untuk menipu orang, umur dihabisan
dengan berfoya-foya dan maksiat, kesehatan digunakan untuk berbuat keburukan dan
harta tidak ia perhatikan didapatkan dari mana dan digunakan untuk apa,
hati-hati, bisa jadi kita tidak lulus dan terjerumus ke dalam api neraka. Na’udzubillahi
min dzalik.
Oleh karena
itu, sahabatku yang berbahagia. Mari kita amalkan ilmu yang kita miliki,
mengamalkan ilmu tidak hanya dengan mengajarkannya saja tapi mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari untuk kita pribadi pun termasuk dalam kategori
mengamalkan ilmu. Selanjutnya umur yang Allah berikan mari kita isi dengan amal
baik agar berkah, kesehatan yang kita rasakan jangan lupa disyukuri supaya
hidup jadi lebih berarti. Dan mari kita kritis dalam permasalahan harta,
perhatikan sumbernya dari mana dan gunakan ia di jalan-jalan yang Allah ridhoi.
insyaAllah
dengan itu semua kita mampu melewati dan sukses dalam dua semester pasca
kehidupan di dunia. Semoga Allah selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya
untuk kita semua. Amin. Wallahu a’lam.
Komentar
Posting Komentar