Catatan Akhir Tahun
Kita telah memasuki penghujung tahun 2015. Tanggal 31 Desember diisi
dengan banyaknya teman-teman Facebook yang berulang tahun. 90 orang lebih. Entahlah
itu birthday beneran atau sekedar formalitas saja. Bahkan bapak saya pun
berulang tahun sekarang jika dilihat dari KTPnya. Tapi saya tahu itu hanya
formalitas semata. Orang-orang yang tidak tahu pasti tanggal berapa mereka brojol
ke dunia biasanya menggunakan 31 desember sebagai tanggal lahir diikuti
tahun kelahiran yang biasanya mereka selalu ingat.
Pedagang terompet mulai bergentayangan di berbagai titik. Trotoar jalan
jadi tempat favorit. Mungkin karena disitulah tempat yang bebas pajak. Nanti malam
bisa dipastikan jalanan akan padat merayap oleh orang-orang yang hendak
melewati pergantian tahun. Karena itulah saya memutuskan untuk tidak
kemana-mana malam tahun baru ini. di kos saja lah. Masih banyak buku yang belum
dibaca, masih ada film yang belum ditonton, dan masih numpuk pakaian yang belum
dicuci. Omaygat. :D.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, 2015 terisi oleh ceritanya tersendiri. Tentu
tidak cukup jika menuliskannya di atas lembaran-lembaran kertas. Biarlah ia
menjadi file dalam folder memori yang tak kan ter-delete apalagi kesasar dalam
ricyle bin. Semoga pengalaman-pengalaman
yang kita dapatkan di tahun 2015 bisa menjadi bahan evaluasi untuk mewujudkan
2016 yang lebih baik. Hammasah !!!
Masih teringat dengan jelas setahun yang lalu, bersama sahabat saya,
Anshori, kami menghabiskan malam tahun baru di atas kos. Itulah tempat favorit
saya. karena dari situ saya bisa menyaksikan Pancor, utamanya Bermi dari
ketinggian. Di sebelah barat agak ke selatan berdiri dengan gagah menara masjid
at taqwa, di ufuk timur, kubah mushola al abror terlihat begitu memikat. Begitu
pula atap-atap rumah warga yang beraneka rupa. Kami menggelar tikar di atap kos, melahap dengan penuh
nafsu gorengan yang kami beli di dekat masjid. Sembari membuka kitab tafsir
ibnu Katsir dan mendengarkan beberapa buah lagu dari laptop. Sedikit antimainstream
memang. Berdiskusi ringan sambil dengar musik. Semoga itu tidak termasuk dosa. Semoga
saja.
Ia adalah salah seorang sahabat terbaik. Memiliki semangat tinggi. Rajin sekali
nginap di kos saya meskipun saya belum pernah sekalipun bermalam
di kosnya. Kami sama-sama mempunyai hasrat dan cita-cita tinggi menjulang. Bahkan
impian jangka panjang kami adalah maju menjadi Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur di masa mendatang. Kami pasangan MAMI : Mujahid Anshori-Muhammad
Izzuddin, diusung oleh PSI ( Partai Sayang Ibu ). Untuk NTB lebih varokah :P. insyaAllah. :D.
Ada beberapa catatan pribadi yang saya dapatkan untuk evaluasi di tahun
mendatang. Dalam bidang menulis misalnya, dari 365 hari di tahun 2015 saya
hanya bisa menghasilkan 94 judul tulisan di blog. Jika dikalkulasi antara jumlah
hari dan kuantitas tulisan, persentasenya hanya menunjukkan angka 25,75 %. Ini adalah
fakta yang buruk untuk produktivitas seorang penulis pemula macam saya ini. Hanya
bisa menghasilkan rata-rata 1 tulisan dalam 4 hari. Tahun depan mutlak harus
ada peningkatan.
Catatan kedua masih berorientasi pada softskill yakni kemampuan
berbahasa. Baik bahasa arab maupun inggris, keduanya belum saya kuasai dengan
begitu maksimal. 2016 harus ada perbaikan softskill. Baik bahasa arab
maupun inggris. Rasanya saya juga harus memiliki target nilai TOEFL untuk
setahun ke depan. Bismillah.
Catatan selanjutnya ; tahun 2015 sesekali saya masih terlena oleh
godaan-godaan yang mengganggu. Seperti wanita ataupun media sosial. Meskipun semakin
menuju ke akhir tahun alhamdulillah semakin bisa meminimalisirnya. Tahun 2016
saya resmi mengeluarkan fatwa haram pacaran untuk diri saya pribadi. Kecuali kalau
ada hal-hal darurat dan mendesak. Haha. Gak ding, becanda kok. Saya serius,
haram pacaran. Berteman saja sudah cukup.
Catatan keempat terkait hafalan al qur’an. Tahaddus binni’mah selama
di pondok saya sempat hafal beberapa juz, tidak banyak. Namun di tahun 2015 semangat
menghafal saya bagai kurva labil. Kadang naik kadang turun. Di pertengahan
tahun saya bisa merasakan puncak semangat menghafal, itupun didorong guna
persiapan beasiswa timur tengah meski akhirnya gagal. Semoga di tahun mendatang
saya bisa menambah hafalan. Ada hasrat ingin masuk dan menjadi santri di rumah
Tahfidz daqu yang terletak tidak jauh dari kos. Semoga kesampaian.
Catatan berikutnya ; berat badan kian hari kian menurun. Sewaktu mengantarkan
salah seorang sahabat kami ke GMC untuk check up kemarin saya
menyempatkan diri menimbang berat badan. Omaygat, turun 3 kilo vro. Berat saya
sebelum ke Jogja 47, sekarang malah 44. Sungguh prestasi yang membanggakan
bukan ? untuk catatan yang ini saya tidak memasang target apa-apa. Sungguh menggemukkan
diri adalah perkara paling sulit bagi saya. sebanyak apapun nasi tersuap,
senumpuk apapun daging mengisi rongga perut, kurus tetaplah kurus. Karena itu
tidak ada target menggemukkan diri. Lebih baik menggemukkan otak dengan ilmu
dulu lah.
Masih banyak lagi catatan evaluasi yang lain. Tentu tidak bisa saya tuliskan
semuanya disini. Berhubung pagi ini saya juga harus ke kampus. Ada beberapa
agenda. menyetor makalah sebagai nilai UAS, juga mengumpulkan UAS take home,
belajar bareng teman, dan rapat bersama rekan-rekan sejawat yang hendak ke Pare
beberapa minggu lagi. Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan
bimbingan-Nya.
Tetap semangat kawan .... hiduplah dengan mulia ... ‘IsyKarima !!! ^_^
insyaAllah berkah...
Jogjakarta 31 Desember 2015
08:50 WIB
IZZU
foto diambil di atas kos, Bermi RT 29 Kelurahan Pancor LOTIM NTB
Komentar
Posting Komentar