Mencicil Kesuksesan
Sahabat, jika kita rutin
menabung Rp 1.000 perhari maka dalam satu bulan akan terkumpul Rp 30.000.
Apabila rutin dilakukan selama 12 bulan alias satu tahun maka akan menghasilkan
Rp 360.000. Jika terus diistiqomahkan sampai 5 tahun maka akan berjumlah Rp
1.800.000. bandingkan jika kita menabung sebesar Rp 250.000 pertahun. Jika
dikalkulasi selama 5 tahun tabungan kita akan berjumlah Rp 1.250.000.
Udah dulu ngitung
uangnya, kalau dilanjutin ntar nggak bakalan kelar. Sekarang mari kita bahas
dan diskusikan apa maksud saya mengutarakan elaborasi seperti diatas. Nominal
seribu rupiah tentu sangat kecil jika dibanding dengan dua ratus lima puluh
ribu rupiah. Jika anda diberikan pilihan untuk mengambil satu dari dua nominal
di hadapan anda, Rp 1.000 atau Rp. 250.000, tentu anda akan mengambil yang Rp
250.000 bukan ? kalau anda memilih yang Rp 1.000 maka betapa tawadduknya anda.
Namun lihatlah hasil yang
didapatkan. Rp 1.000 meskipun bernilai kecil tapi rutin dilaksanakan maka hasil
yang didapatkan tidak akan sekecil nominalnya. Kuncinya satu, rutin. Sedangkan
Rp 250.000 meskipun nominalnya besar namun tidak rutin dilaksanakan hasilnya
pun tidak akan semaksimal dan sebesar seribu rupiah yang rutin kita tabung.
Diantara kita tentu
banyak yang ahli dalam membangun mimpi. Dari mimpi jadi orang kaya, sukses,
terkenal, sampai bermimpi basah :D. Sangat banyak manusia yang bermimpi besar
namun tidak banyak yang berhasil mewujudkannya.
Dari ilustrasi diatas
kita dapat menarik satu ibroh bahwa sesuatu yang kecil dan sederhana
namun dilaksanakan dengan konsisten akan membuahkan hasil yang tidak kecil.
Sebaliknya suatu usaha yang besar dan spektakuler namun tidak dirutinkan
mungkin akan berhasil namun tidak sekeren dan seelegan yang pertama.
Ini sangat berkaitan
dengan jiwa sebagian besar manusia, termasuk saya, yang kerap inkonsisten dalam
bersikap dan berusaha. Manusiawi memang jika semangat naik turun, ia laksana
iman, yazidu wa yanqusu, kadang nambah kadang kurang. Dalam satu periode
kita bisa menjadi pribadi yang rajin dan tekun, namun di periode yang lain tak
jarang kita bisa tidak menyentuh buku dalam satu hari. Bayangkan nyentuhnya aja
nggak apalagi ngebaca ? ini menunjukkan bahwa manusia memang makhluk labil.
Tapi coba perhatikan
tokoh-tokoh yang berhasil, apa mereka tidak pernah labil dan no inkonsisten ?
mereka juga pernah labil tapi tetap konsisten. Istilah agamanya “ istiqomah ”.
ada sebuah kalimat romantis berbahasa arab yang maknanya “ istiqomah lebih baik
dari seribu kemuliaan ”. loh kok gitu ? jawabannya simpel, karena bersikap
istiqomah itu sulit.
Seseorang yang ingin
sukses di masa depan harus menyicil kesuksesan tersebut dengan hal-hal kecil
dan sederhana semenjak sekarang. Mulai membiasakan diri untuk konsisten
belajar, tiada hari tanpa membaca,
latihan menulis setiap hari, dan berinteraksi dengan dunia sosial agar
tercipta kepekaan dan kepedulian sosial dalam pribadi kita.
Belajarnya nggak usah
terlalu memaksakan diri. Karena menurut buku yang saya baca, belajar dibawah
tekanan sangat tidak efektif dan cenderung menghabis-habiskan waktu saja.
Percuma baca buku 4 jam sehari tapi nggak ada satupun yang melekat di otak,
lebih baik membaca setengah atau 1 jam sehari namun ada yang “ menempel “ dalam
memori. Iya nggak ?
So, yuk kita mulai menyicil
kesuksesan sedari sekarang dengan melakukan aktifitas baik yang kecil nan
sederhana namun dirutinkan. insyaAllah inilah yang disebut dengan istiqomah.
Dan juga, metode seperti ini akan melatih disiplin serta mengurangi rasa
tertekan dan rasa keterpaksaan dalam beraktifitas. Lakukan aktifitasmu dengan
penuh cinta, agar malaikat tersenyum menyaksikanmu dan pena mereka sibuk
mencatat kemulian-kemulian sederhana yang engkau torehkan.
Sukses itu ibarat beli
mobil Range Rover Sport tapi kredit. Kudu dicicil, ketika mencicilnya nggak
usah merasa terbebani, lakukan dengan penuh cinta, ntar tiba-tiba kreditan
mobilnya udah lunas aja. Begitupun sukses, kita cicil dari sekarang setiap hari,
setiap saat, ntar tiba-tiba udah sukses aja. Aamiinn ya robbal alamin.
Jogjakarta 25
November 2015
07:52 WIB
IZZU
saya dengan latar belakang gedung Grha Sabha Pramana, tepat berhadapan dengan gerbang utama UGM, kampus dimana saya tengah menyicil kesuksesan yang elegan, BTW, apa benar saya kelihatan kurus disitu ?? wkwk
saya
BalasHapustulisanmu bagus aku mengharap dan berdoa agar kamu tetap dalam istikomah terutama dalam membaca dan memulis
BalasHapusinsyaAllah, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini pak, minta doa, semangat, dan motivasinya selalu
BalasHapussaya mengharap selalu meluangkan watumya untuk menambah tulisan nya ....
BalasHapussaya siap pertama membacanya sekalipun orang blum mau membaca nya
potensi untuk itu sangat kelihatan saya yakin disuatu saat kamu ikut menjadi penulis yang produktif dan oratur handal amin...
aaammmiinn terima kasih atas semangat dan doanya pak, saya ikhtiar semaksimal mungkin
BalasHapus