Bukti Keadilan Allah

Rabu, oleh pimpinan pondok kami, TGH M Zahid Syarief sering dijadikan momentum baik untuk mengawali berbagai kegiatan yang baik. Jika anda memasukkan anak maupun adik anda sebagai santri di pondok pesantren yang beliau asuh, Pondok Pesantren Hikmatusysyarief NW Salut, pasti acara serah terima santri/wati baru dilaksanakan pada hari rabu. Ulama memang mengajarkan rabu merupakan hari yang baik untuk mengawali segala sesuatu. Namun bukan berarti kita harus rajin pada hari rabu saja, tidak sama sekali. Di setiap hari semangat, usaha, dan doa harus tetap seiring sejalan.
Sebelumnya saya ucapkan selamat pagi untuk seluruh kawan-kawanku sebangsa setanah air dan sesama manusia. Semoga rabu pagi anda selalu diliputi keberkahan demi keberkahan. Aammiinnn. Diiringi pagi yang tak dingin, deru mesin pesawat yang berjarak beberapa menit melintas di atas kos, serta semangat yang sedang terbentuk dalam diri, jemari terus menari di atas keyboard merangkai huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat. Segala sesuatu yang besar kebanyakan dimulai dengan yang sederhana dulu. Begitupun cita-cita maupun ambisi untuk sukses. Diawali dengan hal kecil nan sederhana namun kontinyu insyaAllah akan memberikan andil untuk masa depan yang lebih baik. Saya menulis di blog adalah langkah kecil nan sederhana menuju cita-cita besar, menjadi seorang penulis yang berkontribusi melalui tulisannya. ^_^.
Saat takdir atau katakanlah nasib yang kita alami tidak sejalan dengan keinginan bahkan menggoreskan kekecewaan yang membekas dalam sanubari sering kita berujar “ ah, Allah nggak adil ”, entah berujar dengan lisan ataupun sekedar hati yang bergumam. Jika kita pernah mengatakan atau berprasangka demikian beristigfarlah segera. Sesungguhnya Ia dzat yang maha adil dan tidak pernah zholim. Hanya iman kita saja yang terlalu dangkal sehingga mudah mengeluh dan menjudge takdir, nasib, dan apa yang terjadi. Naudzubillahi min dzalik.
Sejak mempunyai tab, akun medsos yang saya miliki kini bertambah. Tadinya hanya facebook, twitter, Google+, blog, Camfrog, instagram, dan BBM. Kini bertambah beberapa akun yakni WhatsApp, Line dan Ask.fm. meskipun  yang terakhir sudah jarang saya gunakan. Nah suatu ketika saya membaca sebuah quote di akun Line saya ( @IzzuddinLombok, bagi yang mau add silahkan di add :) ), quote yang membuat saya terdiam sejenak dan larut dalam kekhusu’an berfikir dan mentadabburinya.

“ waktu adalah bukti keadilan tuhan, entah dimanfaatkan atau dibuang percuma, pilihan ada di tangan kita ”. kalau anda berkenan silahkan renungi dan tadabburi quote ini sejenak.
Jika ada pertanyaan “ apa sih bukti keadilan tuhan ? ” jangan cari jawaban jauh-jauh, katakan saja “ waktu adalah buktinya ”.
Sahabatku yang dimuliakan Allah. Selama satu hari kita diberikan waktu 23 jam 56 menit. Entah orang kaya atau miskin, ganteng atau jelek, tinggi atau pendek, orang pintar atau orang bodoh, orang baik maupun orang jahat, ulama ataupun koruptor, pengusaha juga pengemis. Semuanya diberikan jatah waktu yang sama oleh Allah. Bahkan antara islam maupun non islam, jatah waktu kita dalam sehari sama durasinya.
Yang membedakan adalah tangan kita. Apakah tangan ini memanfaatkan waktu tersebut, atau justru membuangnya percuma. Bacalah biografi orang-orang sukses, kenapa mereka bisa sesukses demikian ? intinya satu ; memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dan lihatlah orang yang gagal sukses dan nyaman dengan ketidak suksesan mereka. Apa yang membuat mereka begitu ? waktu yang Allah berikan mereka buang percuma dengan berfoya-foya, nongkrong nggak jelas, dan masa bodo dengan waktu tersebut.
Sungguh jangan pernah mengatakan Allah tidak adil. Ia adalah Dzat yang paling adil. Dan sudah seyogyanya kita berupaya untuk memanage waktu yang Ia berikan dengan seadil-adilnya. Paling tidak bagilah waktu menjadi 3 bagian besar : untuk tuhanmu, untuk mengejar kesuksesanmu, dan untuk pribadimu. Artinya ibadah harus tetap diistiqomahkan, bila perlu usahakan diawal waktu. Saat ada waktu senggang daripada pegang Gadget buat chating-chatingan lebih baik pegang al qur-an kemudian membacanya. Ketika sempat kenapa nggak duha ataupun tahajjud ?. saat ada kotak amal dan uang sisa di saku kenapa tidak diinfakkan ? yakinlah dengan ibadah semuanya akan terasa lebih indah. Jangan pernah lupakan tuhanmu.
Selanjutnya waktu untuk menggapai suksesmu. Kamu harus siap merasakan lelahnya belajar. karena jika kamu tidak merasakan lelahnya belajar maka bersiaplah untuk merasakan pahitnya kebodohan. Kalau udah bodoh mah tinggal nunggu waktu untuk jatuh sejatuh-jatuhnya menuju kesengsaraan. Mengutip nasihat dan pesan dari bapak serta paman saya , “ lakukan 3 hal ! membaca, menulis, dan berdiskusi ”. juga petuah dari Dr Husni Muadz “ hidup adalah belajar ”. dan quote dari motivator nomor 1 Indonesia, Andri Wongso “ saya terus membaca dan belajar, karena saya tahu ketika saya berhenti belajar artinya saya sudah tamat ”. coba tanamkan dalam mindset kita “ belajar itu keren, pintar itu mantap, sukses itu elegan ”. nikmati setiap proses dengan keikhlasan dan semangat. Mengutip apa yang saya goreskan beberapa hari lalu “ disaat lelah beristirahatlah tapi jangan sekali-kali berhenti ! karena istirahat dan berhenti itu berbeda ”
Kemudian waktu untuk pribadimu. Tubuhmu bukanlah mesin yang bisa dipakai terus menerus. Bahkan mesin sekalipun bisa eror jika dipakai tanpa henti. Begitupun dengan tubuhmu. Kamu boleh semangat beribadah, kamu boleh semangat belajar tapi jangan abaikan kesehatanmu. Percuma pintar tapi sakit. Kesehatan merupakan nikmat Allah yang begitu mahal, karena jika sakit, menurut saya paling tidak ada dua hal yang kita dapatkan ; pertama, biaya untuk berobat yang tentunya tidak murah, kedua, kita tidak bisa beraktiftas sebagaimana biasa, bayangkan kalau belajar dengan kondisi sakit, apa iya bisa konsen ? kesehatan begitu penting maka dari itu jangan lupa beristirahat, jangan memaksakan diri terlalu ekstrem, makan makanan yang bergizi dan berolahraga.
Kawan-kawanku yang baik hatinya, semoga kita mampu menjadi pribadi yang mampu memanfaatkan keadilan Allah berupa waktu dengan sebaik-baiknya. Mari sesama saudara kita saling mendoakan dan mendukung, semoga kita selalu dalam lindungan dan ridho-Nya. Amiinn ya robbal ‘alamin.

Jogjakarta 18 November 2015
07:35 WIB


IZZU

Komentar

  1. kalaukita merasa malas untuk belajar, bagamaimana cara mengatasinya ?

    BalasHapus
  2. malas itu akibat, ada penyebabnya, mungkin karena lingkungan kita dipenuhi oleh orang2 malas, atau terlalu banyak ganguan untuk menjadi rajin seperti gadget, tv, dll. langkah awal adalah kagumi org2 yang rajin, liat betapa kerennya mereka yang rajin membaca buku, orang yang gaul bukan org yang up to date dengan perkembangan fashion, org yang gaul adalah orng yang tahu segalanya alias orang yang berilmu, tanamkan dalam fikiran bahwa rajin itu keren, lalu bersahabt dengan orang-orang rajin, dan latih diri untuk disiplin tiada hari tanpa membaca

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer