MLM ala Allah



Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Brembe kabar semeton ? apa kabar kawan ? how’s life ? kaifa haaluk ? piye kabare ? kumaha damang ? nanyain kabar pakai bahasa apa lagi yah yang belum saya ucapkan ? ya wes, intinya semoga kita semua selalu dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT. Aammiinn ya robbal ‘alamin.
Dalam goresan kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang MLM. Mungkin diantara pembaca ada yang belum tahu apa itu MLM. Multi Level Marketing ialah suatu strategi distribusi produk dengan cara merekrut orang masuk dalam jaringan distributor, dimana jika anggota dalam jaringan bisa merekrut orang lain untuk membeli produk atau menjadi anggota jaringan tersebut maka ia akan mendapatkan bonus sesuai ketentuan perusahaan. Kurang lebih begitulah definisi MLM.
Saya memiliki kawan yang mengikuti bisnis MLM semasa di pesantren. Dengan modal awal kurang lebih 500 ribuan ia resmi menjadi anggota bisnis MLM tersebut. konon, kata dia, MLM itu bisnis yang sangat menguntungkan, kita tinggal berusaha merekrut orang lain untuk menjaga anggota yang berada dibawah kita ( istilahnya downline ) maka bonus pun akan mengalir ke rekening kita. Tidak main-main angka-angka yang ia sebutkan sewaktu menjelaskan kepada kami, mulai dari ribuan sampai ratusan juta. Kebetulan waktu itu saya dan kawan-kawan adalah bajang-bajang (pemuda) mata duitan, jadi wajar saja jika kami begitu antusias ketika ia memabahas tentang keuntungan dengan nilai besar.hehe.
Saya sangat ingat, jika ada jam kosong di kelas maka kawan yang ikut MLM itu akan berdiri di depan lalu menjelaskan dengan penuh semangat keuntungan-keuntungan serta bonus-bonus yang menanti jika mampu merekrut banyak orang dalam jaringan yang mereka buat. Saya bukannya tidak tertarik, maklum masih usia labil, jadi emosi cepat tersulut termasuk emosi untuk punya uang banyak. sudah terbayang dalam benak ini seandainya saya ikut MLM maka saya tidak perlu merepotkan orang tua untuk minta ini itu, bahkan bisa jadi saya akan memberangkatkan orangtua saya ke tanah suci berkat MLM. saya tidak perlu menabung untuk beli HP, cukup hasil MLM yang saya gunakan pasti terbeli deh HP. Bahkan mungkin jika saya sukses bisnis MLM tiap bulan saya naik haji ( ini mah lebay ya, orang haji kan sekali setahun ). Tapi apa boleh buat, kantong kala itu tidak mengizinkan saya ikut bisnis MLM.
Lambat laun kawan saya itu mulai tidak bersemangat menjalani bisnis MLMnya. Mungkin ia selalu gagal ketika merekrut orang. Walhasil, modal 500 ribu  yang ia gunakan untuk mengawali bisnis MLMnya tak dapat kembali. Ketika itu saya menyadari bahwa pebisnis MLM harus memiliki mental dan tehnik bicara yang mampu menarik perhatian orang lain. Meskipun kawan saya gagal dalam merintis bisnis MLMnya saya masih tetap menyimpan keinginan sukses melalui MLM suatu saat nanti.
Beberapa tahun kemudian saya dikirimi sebuah pesan berantai melalui facebook oleh seorang laki-laki yang sudah lama saya kenal. Isinya tentang tawaran mengikuti MLM, saya girang bukan kepalang melihat peluang ini namun bukan karena MLMnya semata melainkan karena pemilik perusahaan MLM tersebut adalah seorang ustad terkenal yang sering masuk TV, Ustad Yusuf Mansyur. Setelah meminta ijin dan modal pada orang tua akhirnya saya pun mendapatkan 300 ribu dari orangtua untuk memulai bisnis ini. dalam hati saya bergumam sebentar lagi saya akan kayaaaaaa. Sungguh ekspektasi yang terlalu berlebihan.
Saya pun resmi menjadi anggota kala itu. Saya mulai merekrut orang untuk ikut dalam jaringan dan menjadi downline saya  tapi apa daya tingkat keberhasilannya 0 % sampai saat ini. bisnis itu tidak saya jalani lagi karena saya sadar, tidak semua orang cocok dengan bisnis MLM, mungkin termasuk saya adalah orang yang tidak cocok. Bisa jadi bukan hanya saya yang pernah gagal berMLM di sini, sebagian diantara pembaca siapa tahu pernah mengalami nasib yang sama dengan saya. Mulai saat itu saya sudah bertekad untuk tidak lagi masuk MLM.
Namun ada satu MLM yang bisa dilakukan dengan sukses oleh semua orang. Yaitu MLM ala Allah SWT. Lho ? emang Allah berbisnis ? tepat, tapi lebih tepatnya bisnis pahala untuk hamba-hamba-Nya.  Mari kita sama-sama cermati hadist berikut :
من دعا الى هدى كان له من الاجر مثل اجورمن تبعه لاينقص ذلك من اجورهم شيئا
“ Barang siapa yang mengajak pada kebaikan maka ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya dan itu tidak mengurangi pahala mereka yang mengikuti kebaikan tersebut ”. Hadist tersebut terdapat pada muqaddimah kitab al adzkar karangan imam Nawawi.
Jadi seandainya jika kita mengajak seseorang untuk melakukan kebaikan kemudian orang tersebut melakukannya maka kita mendapat pahala seperti pahala kebaikan yang ia lakukan. Mirip dengan sistem MLM bukan ? saya curiga jangan-jangan pencetus pertama bisnis MLM di dunia terinspirasi dari hadist ini kali ya ? kalau pun tidak berarti secara tidak langsung Allah telah mengaplikasikan sistem MLM terbaik sejak dahulu pada kita umat islam.
Menurut saya  bisnis pada hakikatnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau bahkan melipat gandakan keuntungan. Maka ketika saya menggunakan diksi membisniskan pahala maksudnya ialah kita berusaha mendapatkan pahala bahkan melipat gandakan pahala tersebut. saat melaksanakan duha kita mendapat pahala duha, namun ketika kita mengajak orang lain untuk duha dan mereka melakukannya kita pun mendapat pahala seperti pahalanya orang tersebut, berlipat ganda bukan pahala yang kita dapatkan ? semakin banyak orang yang berduha karena ajakan kita semakin berlipat ganda pula pahala yang kita tuai.
So, jika diantara semeton-semeton yang membaca tulisan ini ada yang menjadi anggota MLM aktif saya doakan semoga bisnis berjalan lancar, mungkin MLM lah dunia anda, MLM passion anda, tapi saran saya, kalau bisa jangan hanya bisnis dunia saja yang semeton MLM kan, lihatlah islam memberikan kita peluang untuk menerapkan sistem MLM guna melipatgandakan pahala.
Mari kita tebar kebaikan semampu kita. Jika tak sanggup dengan omongan langsung masih banyak cara alternatif  lain. Mungkin anda bisa membuat status-status FB yang bersubstansi ajakan melakukan kebaikan, siapa tahu ada diantara ribuan teman FB anda yang tergugah hatinya saat membaca status-status anda. Semeton, sekali lagi saya mengajak kita, yuk tebar kebaikan, pahala kita tabung untuk masa depan, semoga Allah selalu menetapkan hati ini dalam keadaan beriman, beriman dengan penuh keikhlasan, kekuatan, dan semangat menggapai kebahagiaan, kebahagiaan dunia, akhirat, bersama orang-orang tersayang. Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan Populer