bicara idola
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh
Di bawah
mendungnya langit kota santri Pancor, ditemani semilir angin yang kian sejuk berhembus
seiring semakin mendekatnya senja. Jemariku mulai bercumbu dengan keyboard
laptop. Merangkai kata-kata untuk dijadikan kalimat, tak jarang jemari ini
harus sering menekan tombol backspace ketika typo menulis. Menulis memang
simpel, kalau salah tinggal hapus dan ganti dengan kata yang lebih tepat
menurut kita. Beda sama hidup, kalau sudah berbuat suatu kesalahan terkadang
membekas dan bersemayam cukup lama dalam pikiran, nggak bisa seketika dihapus
dan kita lupakan. But,for everything in our life we must thankful and always
praise to Allah, kita harus tetap bersyukur apapun yang terjadi.
Alhamdulillahirobbil ‘alamin.
Dalam
goresan kali ini saya ingin membahas tentang idola. Terlebih dahulu kita mulai
dari definisi, what the meaning of idola ? nggak perlu tanya ustad
google, ataupun ustazah yahoo, mari kita definisikan sendiri menurut pemahaman
kita, semeton. Idola ialah sosok individu maupun kelompok yang kita kagumi
karena alasan tertentu dan bisa bersifat sementara ataupun selamanya. Kalau ada
yang punya pemahaman lain tentang definisi idola bisa ditulis di kolom komentar
di bawah ya :-). Tapi kalau ada yang menyanggah saya dan bilang begini “ izz,
idola itu bukannya salah satu alat musik yang sering di taruh di bahu terus di
tarik-tarik gitu, yang sering di pake dodit kan ? iya, dodit ”. bro,, itu biola!!.
biola bukan idola :3.
Kita semua pada
hakikatnya sama, sama-sama terlahir sebagai manusia. Dan perbedaan dalam hidup
adalah sebuah anugerah dan warna yang harus selalu disyukuri. Termasuk
perbedaan idola, mungkin diantara anda ada yang mengidolakan real madrid, namun
bisa jadi banyak pula yang mengidolakan barcelona. Bagi para wanita, maybe
banyak diantara anda yang suka justin biebers, bruno mars, jhon legend, dan
lain-lain, tapi pasti ada beberapa wanita yang anti mainstrem, beda dari yang
biasa, mungkin mereka malah mengidolakan, limbard atau pak tarno. Okey,
siapapun idola anda, kita tetap semeton, bagimu idolamu bagiku idolaku.
Oiya, khusus
bagi umat islam, kita juga harus sepakat bahwa nabi Muhammad SAW harus menjadi
idola utama dan bersifat selamanya. Beliau tidak hanya sebagai idola, tapi juga
panutan, pimpinan, junjungan, dan harga diri kita sebagai muslim sejati.
Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa’ala ali sayyidina muhammad.
Adapun ulama
juga harus kita idolakan karena walau bagaiamana pun merekalah pewaris
perjuangan nabi. Jadi, bagi yang muslim tempatkan lah nabi sebagai idolamu,
lalu para ulama dan ilmuwan setelah itu baru orang-orang yang kau kagumi dan
bisa memberimu inspirasi dan bisa kau teladani sebagian karakter yang mereka
miliki.
Baiklah, kali
ini saya akan menuliskan tentang dua idola saya dan alasan mengapa saya
mengidolakan mereka. Kita mulai dengan sama-sama membaca basmalah,
bismillahirrahmanirrahim.
1.
Raditya dika
(sumber foto : nyolong di twitternya bang dika, saat acara launching buku koala kumal di dampingi oleh adik-adiknya yang kembar )
Ia adalah Penulis,
Sutradara, Pemain Film, Stand Up Comedian, dan pemakan martabak garis keras. Ia
dijuluki raja twitter, followersnya sampai saat ini sudah 9 juta lebih,
mengalahkan jumlah followers tokoh-tokoh penting negeri ini. saya termasuk
salah satu followersnya, sayang meskipun sudah berkali-kali mention “ folback
eaaa kakaaaaaakkk ”, sampai sekarang ia belum juga mem-follow twitter saya.
Kecewa sih nggak, lagian saya paham kok bang Dika nggak mungkin bisa memfollow
satu persatu seluruh followersnya. Oiya, kalau ada diantara pembaca yang
berkenan follow twitter saya silahkan saja follow @zuddinalaksi nanti kalau
anda minta folback pasti saya folback ( promosi dikit boleh kan ? :D )
Tak hanya di
twitter ia juga berdigdaya di youtube, sampai saat ini video-video yang ia unggah sudah lebih dari 50 juta kali di
tonton dengan jumlah subscriber ( pelanggan ) mencapai 1,4 juta. Tidak cukup di
dunia maya ia pun mencoba peruntungan di dunia nyata, dan ia memang beruntung. Sejak
2005 hingga sekarang 2015, sudah 7 buku yang ia hasilkan dan semuanya selalu
menjadi best seller. Buku terakhir yang ia tulis berjudul koala kumal bahkan di
bulan pertama penjualan buku tersebut langsung masuk cetakan kedua, di gramedia
Lombok sendiri angka penjualannya menempati posisi pertama, bahkan toko buku
terbesar di Indonesia bagian timur itu sempat kehabisan stok koala kumal.
Yang membuat
saya mengidolakan sosok raditya dika bukan karena ketenarannya. Apalagi karena
kegantengannya. Nggak ! dia nggak ganteng juga kok. Tapi karena dia adalah
sosok yang menyadarkan saya bahwa kita bisa berkarya dengan cara yang
sederhana. Lihatlah film-film yang ia buat, buku-buku yang ia tulis, semuanya
berisi tentang pengalaman hidup yang sebenarnya juga kita alami, tapi bedanya
raditya dika menuangkan itu semua dalam bentuk karya. Ia pernah jatuh cinta,
sering patah hati, udah biasa diputusin dan itu semua ia jadikan inspirasi
dalam berkarya, ada hal-hal lucu yang tak kita sadari sering terjadi dalam
hidup ini dan raditya dika berhasil menemukan itu. Menyuarakan keresahan dalam
bentuk karya.
Kalau
kawan-kawan lihat video-videonya di youtube selain serial malam minggu miko
saat ini raditya dika sering mengupload video diary komedian. Videonya
benar-benar absurd banget, mulai dari tutorial memasak air, etika memakai WC
umum, cara ngapel yang baik dan benar, sampai pada kata-kata yang digunakan
cewek untuk menolak cowok. Itu hal-hal biasa kan kawan ? tapi oleh raditya dika
dituangkan dalam karya sederhana yang mampu menghibur para penonton. So, dimata
saya raditya dika adalah sosok yang kreatif, produktif, serta imajinatif dan
itulah yang membuat saya mengidolakan dia.
Yang
terpenting dari raditya dika saya belajar jangan takut berkarya. Kalaupun tidak
ada yang mau melihat karyamu, apalagi mengapresiasi karyamu sama sekali tidak
akan menjadi masalah, karena justru dengan karya kamu bisa mengekspresikan
segala keresahan dan apa yang kamu rasakan. Berkarya walau sederhana tapi
berangkat dari ketulusan dan keikhlasan dalam menggarapnya. Toh kita berkarya
bukan untuk mencari ketenaran, tapi sebagai wadah untuk mengekspresikan segala
keresahan dan perasaan yang tersimpan.
2.
Fatin Sidqia Lubis
Jawara X
Factor season 1. Seorang gadis berjilbab, pemalu, apa adanya, namun memiliki
suara yang begitu mempesona. Saya bukan ahli musik, saya hanyalah sekedar
penikmat musik amatiran. Saat Fatin bernyanyi dengan suara yang khas saya
merasa seakan-akan Fatin menyanyi untuk saya. Jiah :D. Wajahnya menurut saya
nggak cantik-cantik amat, tapi imutnya itu lo yang good looking banget.
Pertama kali saya melihat Fatin ketika ia bernyanyi dalam acara X Factor
membawakan sebuah lagu berjudul “diamond”. Entah siapa penyanyi aslinya saya
lupa, bukan lupa sih, lebih tepatnya tidak tahu. Yang pasti sejak itu saya
mulai rajin melihat video-video Fatin di Youtube. Berkat Fatin pula saya
sekarang hafal lagu grenade miliknya bruno mars.
Apa yang
membuat saya mengidolakan Fatin ? menyanyi tentu adalah passionnya. Namun ada
yang unik dari kehadiran Fatin di belantika dunia hiburan tanah air. Ia hadir
dengan hijab. Ia begitu teguh mempertahankan karakternya sehingga saya menilai
Fatin hadir mempersembahkan kualitas kepada kita bukan sensasi ataupun
kontorversi. Sedangkan banyak artis-artis maupun penyanyi pendatang baru yang
meraih kepopuleran dengan sensasi dan kontroversi. Pakaian yang terbuka,
goyangan yang aneh-aneh, serta sensasi-sensasi lain. Sedangkan fatin ?
alhamdulillah sampai saat ini seingat saya ia tidak pernah mencari-cari
sensasi.
Dari Fatin
saya belajar, untuk menjadi sukses kita tidak perlu merubah diri menjadi orang
lain. Tapi jadilah diri sendiri, dan terus berusaha memperbaiki diri bukannya
mencari sensasi. Saya berharap semoga Fatin konsisten dengan karakternya sampai
tiba saatnya ia harus istirahat dari dunia hiburan, karena biar bagaimanapun
tidak selamanya karir seorang artis akan terus berada di atas.
Itulah
beberapa alasan mengapa saya mengidolakan raditya dika dan fatin sidqia lubis.
Dua-duanya masih muda namun telah mampu berkarya dengan passion mereka
masing-masing. Mereka tidak bertransformasi menjadi pribadi yang baru, tapi
mereka hadir dengan karakter, identitas, ciri khas, dan karya yang memang
berkualitas. Jauh sebelum mereka sesukses sekarang tentu kegagalan pernah
mereka temui. Saya jadi ingat, di awal raditya dika menulis buku tidak ada
satupun yang membeli bukunya. Namun siapa sangka, 10 tahun kemudian justru
orang-orang mengantri untuk mendapatkan bukunya yang belum di cetak. Fatin pun
dulu hanyalah seorang gadis remaja yang sangat pemalu, namun saat ini justru
dengan kerja keras dan usahanya ia menjadi sosok yang selalu di elu-elukan.
Mengidolakan
mereka bukan berarti saya harus seperti mereka. Tapi mencontohi sikap dan
karakter mereka yang baik lalu menerapkan dalam hidup itulah cara saya
mengidolakan orang-orang tersebut. Bagi anda, semeton-semetonku dimanapun
berada, disaat side ( anda ) memutuskan untuk mengidolakan seseorang
pahamilah proses yang idola anda tempuh untuk mendapatkan kesuksesan. Jangan
hanya melihat kesuksesannya saja tapi yang terpenting proses menuju kesuksesan
tersebut. niscaya kita akan memahami dengan baik petuah bang haji rhoma irama “
berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian, sakit-sakit dahulu, susah-susah
dahulu, baru kemudiaaaannnnnn bersenang-senang ”
Sudah kah
kita merasa sakit dalam belajar dan berusaha ? pernah kah kita merasa begitu
susah saat berusaha dan belajar ? saya sendiri belum terlalu merasakannya, so,
ini kritik untuk saya pribadi, saya harus lebih giat lagi belajar, berusaha,
dan belajar untuk berkarya. Salam sukses untuk kita semua semeton, semoga Allah
selalu membimbing kita, aammiinn ya robbal alamin. Fighting izzuddin !!!
hamasah !!! be the best !! do the best !! don’t be lazy... ijhad walaa taksal
wala taku ghafilan, fanadamatul ‘uqba liman yatakaasalu.
^_^
Komentar
Posting Komentar