Belajar Jadi Orang Sibuk

Selamat hari ahad, sahabat !!!
Pagi ahad saya terisi dengan mencuci pakaian yang sudah menumpuk. Bisa dibilang 80% dari jumlah baju yang ada di kamar semuanya kotor. Hari ini saya belajar dan memahami betapa menunda pada hakikatnya hanya menambah dan memperberat pekerjaan. Contoh sederhana ya mencuci ini. untuk ilustrasi, apabila pekerjaan hari senin kita tunda ke hari selasa maka pada hari itu kita harus mengerjakan pekerjaan hari selasa dan hari senin. Begitu seterusnya. Menambah pekerjaan saja kan ? so mulai sekarang jangan biasakan diri untuk menunda , apalagi menunda-nunda ibadah ! jangan pernah !!
Tapi kalau boleh beralasan, cucian saya yang tertunda disebabkan oleh special lecture beberapa waktu yang lalu. Hari rabu adalah hari libur kuliah, biasanya di hari itulah saya mencuci. Namun pada paginya saya tiba-tiba mendapat pesan WA ( WhatsApp ) dari ibu Aminah. Dosen yang kerap memanggil saya “ ya ‘izzu ” ini meminta Egata ( ketua angkatan ) dan saya mewakili angkatan 2015 untuk mengikuti special lecture dari Prof. Dr. Sherif Saad Mohammed el Gayyar, guru besar sastra banding Beni Suef University Mesir.
Special lecture ini sebenarnya diperuntukkan bagi dosen dan mahasiswa pasca sarjana. Harga tiketnya pun Rp. 150.000 – Rp. 200.000. banyak peserta dari luar UGM seperti UIN Sunan Kalijaga, Unpad, IAIN Salatiga, bahkan ada yang datang jauh-jauh dari UM ( Universitas Negeri Malang ). Saya menyimpulkan bahwa lecture ini begitu penting sampai-sampai mereka rela datang jauh-jauh ke Jogja. Saya bersyukur diberikan kesempatan mengikuti lecture ini dengan gratis tis tis !!
Beberapa jam sebelum lecture dimulai Egata berhalangan hadir. Ia pun diwakilkan oleh Fikri. Sahabat saya yang berasal dari Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur. Tak bisa dipungkiri kami kesulitan untuk memahami lecture yang disampaikan oleh beliau. Karena banyak kosakata arab modern yang beliau gunakan. Saya pun tahu bahasa arabnya post-colonial adalah “ بعد الاستعمار ” , peradaban “ الحضارة “ dan lain-lain.
Namun ibu Aminah disela cofee break berkata kepada kami “ bayi saja bisa bicara setelah berapa bulan ? lama to ? bahkan setahun lebih ? kenapa bayi bisa bicara ? karena selama itu dia mendengar perkataan orang-orang disekitarnya. Salah satu cara agar bisa berbahasa asing adalah dengan sering-sering mendengar bahasa tersebut apalagi dari orangnya langsung ”. super sekali penjelasan ibu Aminah. Jadi kalau mau lancar bahasa arab dan inggris saya harus sering mendengar lagu arab dan inggris ( untuk lagu arab tentunya yang berbahasa fusha, karena begitu banyak bahasa arab amiyyah dalam lagu-lagu modern arab, kecuali dalam syair-syair ), menonton berita arab, menonton film bahasa inggris dan arab, bahkan saya berfikir untuk mencari teman dari arab dan inggris di media sosial. insyaAllah.
Special Lecture berlangsung dari hari rabu sampai jumat. Sebenarnya lecture untuk kami akan berlangsung senin esok, selasa, dan kamis. Jadi saya mendapat 6 lecture, padahal harusnya 3 lecture. Alhamdulillah ‘ala kulli haal. Pada hari jumat pun saya pulang ke kos menjelang magrib. Karena saya dan beberapa kawan berdiskusi mengerjakan tugas video percakapan dari ibu Aminah juga. Ketika tugas selesai barulah saya dan Angga mengantarkannya ke ruang kajur, Angga adalah salah seorang sahabat yang berasal dari Tanggerang alumni Pondok Pesantren Nurul Fikri atau lebih populer dengan sebutan Nurul Fikri Boarding School. Sekolah ini tidak kalah terkenal, saya tahu benar putri dari ketua umum Pimpinan Muslimat NW, Ir. Hj. Siti Rohmi Djalilah M.Pd adalah tamatan pondok tersebut. kini putri beliau tengah menempuh studi pendidikan kedokteran di Universitas Indonesia.
Sampai di ruang kajur ( kepala jurusan ) pun ada masalah lagi. Hardisk untuk penyimpanan video bermasalah. Walhasil saya, Angga, dan Pak Abe, dosen kami, bahu membahu hingga akhirnya semua video dalam hardisk bisa terkirim ke komputer jurusan.
Sesampai di kos saya pun mengistrihatkan tubuh di atas kasur. Belum lama bersantai tab saya berdering. Ada pesan BBM masuk. Dari Ustazah Sarah, senior sekaligus guru Fisika saya dulu. Beliau meminta saya mendownload jurnal di web UGM. Memang hanya sivitas akademika UGM saja yang diperbolehkan mendownload jurnal. Saya pun menyanggupi karena beliau sangat membutuhkan jurnal tersebut.
Sehabis solat Magrib saya langsung meluncur ke warnet terdekat dari kos. Saya sengaja ke warnet karena kalau download lewat tab nanti kuota saya bisa cepat habis. Namun sayang, ternyata syarat mendownload jurnal adalah aktivasi KTM ( Kartu Tanda Mahasiswa ) di perpustakaan. Sedangkan KTM saya pun belum keluar. Apa boleh buat. Saya sangat menyesal tidak bisa membantu ustazah Sarah, padahal dulu beliaulah yang berjasa membuat saya paham apa yang tidak saya pahami dari Ustad Sunipe, guru Fisika kami yang lain.
Saya kembali ke kos dengan tiga bungkus nasi kucing dan satu bungkus es teh. Stamina harus tetap kuat karena esok sabtu saya akan mengikut seminar dengan tema “ optimalisasi peran pemuda dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan ” pematerinya adalah Ir. Siti Syamsiah Ph.D, dosen tehnik kimia yang mendapat gelar S3 tanpa S2 saking jeniusnya, kemudian dr. Gamal Albinsaid, dokter muda yang menginspirasi, pendiri Indonesia medika dimana orang yang sakit cukup membawa sampah untuk diganti dengan fasilitas kesehatan dan obat-obatan. Dan yang terakhir adalah walikota Bandung. Kang Emil, alias Ridwan Kamil. Sayang beliau tidak jadi hadir.
Dalam seminar ini ada banyak inspirasi yang saya dapatkan, insyaAllah di tulisan selanjutnya akan saya bahas. Soalnya sekarang sudah hampir setengah sepuluh dan saya belum sarapan. Hehe. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Ammiinn.
Adapaun judul tulisan ini merupakan sebuah semangat bagi saya pribadi untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Karena Imam Syafi’i pernah berkata “ jika engkau tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti engkau disibukkan dengan hal-hal yang sia-sia ”. what you want to do? Sibuk dengan kebaikan atau sibuk dengan kesia-siaan. Bersyukurlah tatkala hari-harimu sibuk dengan perkara-perkara yang baik. Rabu sampai jumat dapat ilmu dari profesor Sherif El Gayyar, Sabtu dapat inspirasi dan ilmu dari pemateri-pemateri luar biasa, dan hari ahad nyuci baju, sepatu, dan membersihkan kamar yang seyogyanya sudah berantakan dari beberapa hari yang lalu. Hehe. Saya berharap semoga kita bisa untuk terus saling mengingatkan dalam kebaikan dan memotivasi satu sama lain menjadi lebih baik lagi. Aammmmiinnn ya mujibassailin.


Yogyakarta, 11-10-2015
09:27 WIB

Hormat Sahabatmu


{ M I } 

Komentar

Postingan Populer