Semoga Sukses, Sahabat ! ( catatan malam minggu )
Goresan ini saya buat pada sabtu malam ( baca : malam
minggu ). Suasana kos begitu sepi. Dari total 4 kamar di lantai dua hanya kamar
saya yang ada penghuninya, yang lain ? pergi entah kemana, mungkin mereka malam
mingguan. Adapun saya pribadi masih teguh menjalankan ajaran om Mario Teguh. Menikmati
malam minggu dengan hang out rutin bukan hal yang penting bagi pribadi
yang berkelas. So, beda orang beda prinsip. Bagimu prinsipmu, bagiku prinsipku.
Seusai solat isya saya menyantap tiga bungkus nasi
kucing yang tadi sore saya beli. Jangan kira saya rakus, hadirin ! satu bungkus
nasi kucing itu sedikit kok, mungkin setara dengan satu senduq ( bahasa sasak )
nasi. Saya nggak tahu bahasa Indonesianya senduq apa. Satu bungkus nasi kucing
bisa anda dapatkan dengan harga Rp. 1.500. konon dulu harganya Rp.1.000, tapi
kini naik Rp 500, bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi akan meningkat menjadi
Rp 2.000. sungguh kenaikan harga adalah momok yang menyakitkan bagi kalangan
anak kos.
Sungguh setelah menjadi anak rantauan sejati saya
merasa begitu berartinya uang recehan. Di sini uang recehan 100 atau 200 rupiah
masih bisa dipake belanja, sedangkan di Lombok justru di tolak, konon kata
mereka “ uang 100 dan 200 sudah tidak berlaku lagi ”. kalau sudah nggak berlaku
Bank Indonesia pasti sudah menarik uang tersebut dari peredaran tapi faktanya
kan masih beredar. Entah apa mindset kebanyakan orang Lombok sehingga mereka
bisa berfikir seperti itu.
Kurang 10 menit tiga bungkus nasi kucing habis saya
lahap. Yups, kecepatan makan saya di Lombok dan di Jogja tidak jauh berbeda.
bahkan pernah di suatu pagi saya sarapan dengan soto lamongan. Ketika sudah
selesai menyantap saya pun menghampiri ibu-ibu pemilik warung soto sekaligus
kasirnya. “ sudah bu, berapa semuanya ? ” ibu itu pun menyahut “ oalah, sudah
mas ? kok cepet banget ? semuanya 8000 mas ”. dan sejak saat itu sampai
sekarang saya tidak pernah makan soto di sana lagi. Masih tersinggung dikatai
makan dengan kecepatan tinggi meskipun itu fakta. Hehe
Agenda saya malam ini adalah mencicil makalah. Ada dua
tema besar dalam makalah kelompok saya yakni penciptaan alam semesta dan
manusia. Rencananya malam ini saya akan mengerjakan bagian penciptaan alam
semesta. Alhamdulillah bisa selesai juga. Besok sehabis mencuci pakaian dan
sepatu barulah saya berencana menggarap bagian penciptaan manusia. Semoga bisa
berjalan sesuai rencana. Aaminnn.
Oiya, malam ini saya mendapat telpon dari sahabat
saya, Habib. Tumben-tumbennya dia menelpon. Pasti ada udang dibalik batu. Benar
saja, ternyata dia meminta saya membuat yel-yel untuk acara keakrabannya esok. Sebagai
sahabat yang baik tentu saja saya nggak maulah. Lagi nggak mood juga
buat yel-yel. Ini juga melatih Habib supaya bisa buat yel-yel secara mandiri
dan tidak bergantung pada orang lain. Siapa tahu dia berbakat menjadi seorang
pencipta lagu kan.
Salah satu pembicaraan kami adalah menyinggung
kawan-kawan yang kuliah tahun ini. alhamdulillah sahabat-sahabat saya banyak
yang sudah mulai kuliah di IAIH ( Institut Agama Islam Hamzanwadi ) Pancor. Ada
anshori, pahrul hadi, hermansyah, azwar, solehah, datul, hikmah, rana, dan
yeni. Nama terakhir adalah mantan orang dekat saya. kini dia sudah dekat dengan
orang lain, itu saya liat dari foto-foto di facebooknya. Melihat mantan sudah
punya gebetan baru itu rasanya.... ya senenglah, hehe. Itu tandanya dia sudah
mendapatkan kebahagiannya lagi. Dan insyaAllah lebih bahagia daripada sama saya
dulu. Adapun diri ini masih tetap setia menjomblo. Jujur, semeton. Nggak terpikirkan
sama sekali niat untuk pacaran saat ini. kepengen fokus memperbaiki dan
meningkatkan kualitas diri. Semoga bisa, aamiinn.
Untuk semua sahabat-sahabat saya, doaku menyertai
kalian. Semoga sukses dalam kebaikan. Saya tantang kalian !! kita berlomba-lomba
dalam kebaikan. Kita sama-sama berproses hingga tiba saatnya nanti kita
buktikan siapa yang lebih baik prosesnya. Semangattt :)
Yogyakarta, 12 September 2015
20:57 WIB
Muhammad Izzuddin
Komentar
Posting Komentar