ketika nasi menjadi bubur



Anda pernah dengar ungkapan ini “ nasi sudah menjadi bubur ”. pasti pernah bahkan bisa jadi sering kali bukan ? ungkapan semacam ini biasa digunakan untuk mengekspresikan rasa pasrah karena sesuatu yang sudah terlanjur terjadi dan tidak bisa kembali lagi. Misalnya, anda begitu lapar dan ingin memasak mie instan. Setelah mie matang anda pun menyajikannya pada sebuah mangkok kesayangan anda. Entah apa alasan anda begitu menspesialkan mangkok itu. Ketika hendak meletakkan di meja makan tiba-tiba tangan anda terpercik oleh kuah yang masih panas, reflek anda melepas mangkok tersebut dan apa yang terjadi ? mie tumpah, mangkok pecah, rasanya pengen marah, akhirnya merasa bersalah. Mie yang begitu menggoda selera sudah terlanjur tumpah, mangkok kesayangan telah hancur berkeping-keping. Tentu hal ini tidak bisa kembali bukan ? di saat seperti inilah biasanya lisan kita spontan mengucapkan “ huh nasi sudah menjadi bubur ”. biasanya diiringi dengan ekpresi muka manyun dan cemberut tingkat tinggi.
Beberapa waktu yang lalu saya berselancar di akun instagram ( ini akun saya @izzuddin.barcelonista  yang mau follow silahkan follow, promosi :D ). Di salah satu media sosial ternama ini saya mem-follow beberapa akun yang mengupdate kata-kata mutiara, kata-kata motivasi, dan juga kata-kata lucu. Entah pada akun apa saya lupa yang terpenting disitu terposting sebuah gambar bubur, lebih tepatnya bubur ayam dengan segala pernak-pernik penunjang tampilan penggoda selera yang membuat bubur ayam tersebut terlihat begitu nikmat untuk disantap. Namun yang membuat saya lebih takjub adalah kata-kata yang tertera di dekat gambar tersebut yang kurang lebih isinya begini “ ketika nasi sudah menjadi bubur, ketahuilah Tuhan telah menyiapkan ayam, bawang, sayur, kerupuk, kriuk-kriuk, telur, dan lain sebagainya untuk kita nikmati ”. cermatilah dengan baik kalimat tersebut kawan-kawan dan renungkan sejenak!
Mari kita bandingkan nasi dan bubur! Nasi adalah beras yang telah matang setelah masak dan siap untuk dimakan. Di Indonesia sendiri dan beberapa negara di dunia nasi menjadi makanan pokok. Tapi tak sedap rasanya memakan nasi tanpa lauk, bukan begitu ? paling tidak bagi kami anak kos, ketika harus memakan nasi saja kami biasa mencampurnya dengan air ( ini pengalaman nyata, hehe ). Pokoknya kalau nasi saja kurang sedap terasa di lidah. Bandingkan dengan bubur! Bubur ialah jenis makanan yang berasal dari nasi namun dimasak lebih lembut, biasanya selalu didampingi dengan potongan daging ayam, telur, bawang goreng, kerupuk, dan sayur. Uhh, membayangkannya saja saya ingin menyantapnya :D. Bubur bisa dinikmati tanpa lauk dan rasanya tetap maknyus. Pernah anda liat ada orang makan bubur ayam menggunakan lauk ? biasanya sih yang saya tahu kalau makan bubur ayam ya bubur ayam itu saja, karena didalamnya sudah terdapat banyak penyedap rasa.
Kalau disuruh memilih antara memakan nasi saja atau bubur saja kira-kira anda piih mana ? bubur tentu lebih sedap bukan ?. kawan-kawanku yang dimuliakan Allah. Ditulisan sebelumnya saya pernah mengatakan bahwa Allah maha adil Allah!!! tidak mungkin zholim!!!. Ketika Allah memberikan kita sebuah kenyataan yang berbanding terbalik dengan keinginan seyogyanya Allah memiliki tujuan dan tujuan-Nya tersebut pasti baik bagi kita. Hanya saja kita yang terlalu lemah iman sehingga mata hati tertutup untuk mencoba melihat hikmah dibalik kenyataan yang kurang berkenan itu.
Disaat kita hendak memakan nasi namun ternyata Allah memberikan bubur maka lihatlah betapa Allah SWT maha pemurah. Syukuri hidup ini, syukuri apa yang ada pada diri kita. Sesungguhnya Allah tidak pernah menginginkan hamba-Nya berada dalam kerugian dan kesesatan. Hanya saja Allah memiliki cara tersendiri dan berbeda-beda dalam memberikan kebaikan demi kebaikan kepada hamba-hamba-Nya.
Coba tengok ilustrasi yang saya buat diawal tulisan ini! Ketika mie sebentar lagi siap disantap namun Allah menghendaki yang lain. Bisa saja ia urung memakan mie sehingga laparnya masih terasa, dan ternyata beberapa jam kemudian ia mendapat rezeki berupa satu porsi pizza ( sejujurnya saya sendiri belum pernah mencicipi pizza ini yang pasti bisa saya duga pizza jauh lebih enak dari mie instan harga dua ribuan di warung-warung itu )
So, ketika kita mendapati nasi telah menjadi bubur jangan bersedih ! bersyukurlah ! dan buka  mata hati, tingkatkan husnuzon kita pada Allah dan tenangkanlah hati, pikiran, serta tindakan, niscaya kita akan menemukan hikmah-hikmah yang jauh lebih banyak dan baik dalam bubur kehidupan yang Allah berikan. Terakhir izinkan saya mengutip sebuah mutiara hikmah dari imam ibnu qoyyim : JIKA ALLAH MENUTUP ATASMU SATU PINTU ATAU SATU JALUR ATAU SATU USAHA DAN ITU SEMUA KARENA HIKMAH DARI ALLAH ( disebabkan mungkin di belakang pintu itu ada keburukan bagimu, dan kamu pun belum bisa mengetahui itu ) MAKA ALLAH AKAN MEMBUKAKAN PINTU-PINTU YANG LEBIH BANYAK DI SISI LAINNYA DENGAN RAHMATNYA. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

Komentar

Postingan Populer