Ya Sudahlah...



Saat ini saya tengah nyaman dengan lagunya Bondan Prakoso feat Fade 2 Black yang berjudul “Ya Sudahlah....” 

sumber : Google Images

Apapun yang terjadi
Ku kan slalu ada untukmu
Jangan lah kau bersedih
Coz everything it’s gonna be ok
Manusia tercipta dibekali rasa. Pada dirinya terdapat 3 unsur ; hewan, iblis, dan malaikat. Hewan adalah makhluk Tuhan yang aktifitasnya berkutat pada kegiatan yang itu-itu saja; makan-minum-tidur-makan-minum-tidur begitu seterusnya. Nggak ada tuh hewan yang masuk kuliah lalu wisuda dengan cumlaude. Jika aktifitas makan-minum-tidur yang monoton itu akrab padamu berarti sifat ke-hewan-an mu lebih dominan.
Iblis hobi menggoda, menjerumuskan, dan menyesatkan orang lain. Ia tak pernah jemu mengadu domba. Jika karakter ini yang mendominasimu  berarti kau tipe manusia cenderung berkarakter Iblis. Malaikat sendiri tak pernah berbuat hina. Mereka selalu patuh pada Tuhannya. Disuruh sujud mereka sujud. Disuruh berdiri mereka berdiri. Nggak pernah protes. Apalagi demo. Jika sifat ini yang mendominasimu maka kamu adalah manusia cenderung berkarakter malaikat.
Tapi jangan lupa; malaikat itu nggak makan, nggak minum, apalagi tidur. Nggak ada ceritanya Jibril ketiduran di tengah jalan waktu OTW menyampaikan wahyu. Atau Malik dan Ridwan bolos bareng dan pergi ke KF* untuk membeli ayam crispy lantaran lapar dan capek jagain pintu surga dan neraka non stop.
Maksud saya ya ndak mungkin seseorang cenderung berkarakter hewan saja, atau iblis tok, atau malaikat doang. TIDAK MUNGKIN. Ketiga elemen tersebut adalah potensi yang kita miliki. Nah terserah kita nih sekarang mau mengembangkan potensi yang mana ; potensi agar lebih dekat ke karakaternya hewan, iblis, atau malaikat. The option on your hand.
Sahabatku dimanapun berada!
Siapa yang pernah putus asa? Atau kecewa? Atau juga merasa sendiri di tengah keramaian? Mungkin diantara kita banyak yang pernah merasa patah hati, marah pada takdir, hingga yang paling parah; ingin mengakhir hidup. Hoho. Untuk yang bagian terakhir mbok jangan dilakukan lah. Seburuk-buruk kematian ya bunuh diri. Nggak tahu diuntung. Kufur. Fikirannya sempit! Puh!!! Eh kok saya jadi emosian gini ya? Hehe maaf maaf!
Nggak selamanya kita bahagia. Tak selamanya senyum yang menghiasi wajah. Dan bukan tawa yang selalu lahir di rona muka. Hidup ini adalah siklus yang tidak pernah berhenti. Hari ini kau bahagia, esok hari siapa tahu kau masih bahagia, dan esok lusanya bahagia itu berubah jadi nestapa. Sekarang kau bisa tertawa penuh kesenangan, tapi hati-hati, beberapa menit lagi kau bisa saja bermurung durja. Haha. Betapa asyiknya hidup ini to?
Hanya manusia egois yang ingin bahagia terus. Maybe macam aku ini lah! Atau bisa jadi macam kalian juga yang tengah mampir di blog ini, di posting-an ini. Kita tak bisa menilai diri egois atau tidak. orang lain lah yang berhak menilainya. Tapi paling tidak aku Cuma lagi mengamalkan hasibu qobla an tuhasabu. Istilah plesetannya men-judge diri sebelum di-judge orang lain. Wkwkwk.
Sahabat! Dengarkan aku baik-baik. Saat kau galau, patah hati, kecewa, frustasi atau apalah namanya, seyogyanya kau tengah mengalami hal-hal berikut:
Iman yang menurun
Bagi kalian yang lagi mengalami dinamika hati seperti di atas coba tanyakan pada diri kalian ; kapan terakhir kali saya membaca al-Qur’an? Kapan terakhir kali saya melangkahkan kaki menuju masjid untuk solat lima waktu? Kapan terakhir kali saya bershawalat 100 kali sehari kepada kanjeng nabi? Kapan??? Kapaan??? Heeey... ternyata kita sudah lama vakum dari aktifias-aktifitas mulia tersebut kawan.
Maka begitu benar sabda kanjeng nabi yang menganjurkan kita berwudu’ jika tengah marah. Awali lah peningkatan imanmu dengan wudu’. Biar galau, patah hati, atau kekecewaan yang kau rasakan dapat bernilai ibadah.
(Terlalu) Berharap pada makhluk
Makhluk itu labil. Entah pada dirinya atau juga pada orang lain. Bagaimana kamu begitu mudahnya menaruh harap pada makhluk yang labil? Apapun wujudnya, bos, guru, dosen, sahabat, pacar, rekan bisnis, pegawai, murid, karyawan, jangan pernah kau taruh harapan penuh pada mereka. Mereka sangat berpotensi mengecewakanmu. Taruhlah harapanmu pada pencipta mereka, Allah azza wajalla. Dia lah Tuhan yang jauh dari label labil. Ia yang paling konsisten diantara yang konsisten.
Hey, kawan! Istigfarlah! Kau terlalu lama mendzholimi dirimu dan mendzolimi-Nya. Tenang saja, aku pun beristigfar.
Proses belajar
Ini yang paling penting. Seyogyanya ketika suasana hati tak sesuai harapan di saat itulah kalian tengah belajar. Belajar bersabar. Memaafkan siapa saja. Mengendalikan emosi. Dan yang terpenting belajar mendewasa dengan elegan meski agak menyakitkan. Untuk beberapa hari mungkin kau akan puasa tersenyum, tapi jangan pernah puasa melantunkan istigfar. Untuk beberapa saat kau kan merasa sesak yang teramat menyiksa di dada. Tapi tenanglah, insya Allah itu akan berlalu. Intinya jangan biarkan ego dan amarah menguasai pikiran, lisan, dan tindakanmu.
Bagi kalian yang tengah kecewa, coba dengarkan sejenak lagu dari Bondan, Ya Sudahlah....!!!
Ketika mimpimu... yang begitu indah.. tak pernah terwujud... ya Sudahlah!
Saat kau berlari... mengejar anganmu..dan tak pernah sampai.. ya sudahlah!!
Apalagi yang bisa kau perbuat kecuali mengatakan “ya Sudahlah!” Kau marah tak ada guna. Memisuh pun malah mendatangkan dosa. Kenapa kau tak berdamai dengan keadaan? Aku tahu sulit tapi paling tidak cobalah!!! Coba!! Dan terus coba!! Saat kau kecewa jadilah seperti Bondan yang terus menyanyi... ya sudahlah.....
Apapun yang terjadi
ku kan slalu ada untukmu
jangan lah kau bersedih
coz everything it’s gonna be OK!!!
Duhai bahagianya punya seseorang yang rajin berkata ku kan slalu ada untukmu dan konsisten membuktikannya. Orang tuamu pun selalu ada untukmu. Jika kau punya kekasih insya Allah aku doakan semoga ia pun demikian padamu. Jika kau punya sahabat mudah-mudahan mereka jadi sahabat yang siap memberikan bahunya untukmu dan mengertimu selalu. Aku doakan yang terbaik untuk kalian, di mana pun berada.
Yo. Satu dari sekian kemungkinan
Kau jatuh dan tanpa ada harapan
Saat itu raga kupersembahkan
Bersama jiwa, cita, cinta dan harapan

Kita sambung satu persatu sebab akibat
Tapi tenanglah mata hati kita kan lihat
Menuntun ke arah mata angin bahagia
Kau dan aku tahu jalan selalu ada

Juga kau tahu lagi problema kan terus menerjang
Bagai deras ombak yang menabrak karang
Namun ku tahu.. ku tahu kau mampu tuk tetap tenang
Hadapi ini bersamaku hingga ajal datang.

Resapi lirik di atas! Jika kau tahu nadanya nyanyikanlah dengan menutup mata dan segenap rasa! Jangan tahan air matamu jika ia ingin ikut bernyanyi. Lepaskanlah! Biarkanlah! Agar sesak dalam dada terbang tinggi meninggalkanmu. Lalu bernyanyilah kembali
Saat kau berharap.. keramahan CINTA
Tak pernah kau dapat.. ya sudahlah
Yeeaaahh... dengar ku bernyanyi....
lalalalala hayya yaya yeaahh dedudedadedudedudidam...
semua ini belum berakhir

Apapun yang terjadi. Ku kan slalu ada untukmu. Jangan lah kau bersedih. Coz everything it’s gonna be ok.

SATUKAN LANGKAH... LANGKAH YANG BERIRING!
GENGGAM HATI...RANGKUL EMOSI

GENGAMLAH HATIKU, SATUKAN LANGKAH KITA

SAMA RASA...TANPA PAMRIH
INI CINTA...ACROSS THE SEA

PELUKLAH DIRIKU.. TERBANGLAH BERSAMAKU
MELAYANG JAUH... WOOOO YEEEAAHHH... (come fly with me baby)

Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari
Sosok ini yang menerima kelemahan hati
Ya, aku cinta kau.. ini cinta kita
Cukup satu waktu yes, untuk satu cinta

Satu cinta ini akan tuntun jalanku
Rapatkan jiwamu yo tenang disisiku
Rebahkan rasamu untuk yang ditunggu
Bahagia hingga ujung akhir waktu...

Apapun yang kini kau rasa, bersabarlah sahabat, resapi “Ya Sudahlah” dengan penuh kedewasaan.
Saat kau berharap.. keramahan cinta
Tak pernah kau dapat.. ya sudahlah...
Yeah,, dengar ku bernyanyi..
Lalalalala hayya yaya yeah dedudidadedudedudidam....
Semua ini belum berakhir....

Jogja, 03 Februari 2017
16:47 WIB

Izzuddin

Komentar

Postingan Populer