Gita Savitri Devi; Vloger Cantik yang Rendah Hati

Bagi kalian pengguna YouTube pasti tidak asing lagi dengan nama Gita Savitri Devi. Seorang YouTuber Indonesia yang kini masih tercatat sebagai mahasiswa S1 jurusan kimia murni di Freie Universitat Berlin. Gadis kelahiran Jakarta 25 tahun lalu ini mulai dikenal banyak orang ketika ia mengunggah keseharian dan pengalamannya belajar di Jerman. Gita terinspirasi membuat dan mengunggah video ke YouTube karena prihatin dengan vloger-vloger Indonesia yang terkadang isi kontennya nggak mendidik. Dari pada dia ikut-ikutan ngata-ngatai vloger semacam itu kenapa tidak dia saja yang membuat konten yang sekiranya membawa manfaat. Begitu kurang lebih jawaban Gita ketika ditanyakan motivasinya menjadi vloger.

sumber : nyolong di IGnya Kak Gita

Mengutip Tribunnews.com, Gita Savitri Devi memiliki tiga hal yang disukai banyak orang; cantik, pintar, dan rendah hati. Kombinasi tiga hal ini membuat Gita dan personanya mendapat tempat di hati berbagai kalangan. Instagram @gitasav per 12 Agustus 2017 sudah diikuti oleh 360 ribu orang lebih. Sedangkan channel YouTubenya telah mendapat 214.251 subscriber. Kalau twitternya saya kurang tahu, soalnya saya udah nggak pake twitter.
Selain itu Gita juga memiliki suara bagus. Ia sudah merilis single bersama kekasihnya di chanel YouTubenya sendiri. Ini dia lagunya.



Melalui berbagai media sosial yang ia miliki Gita berusaha menebarkan energi positif kepada generasi muda Indonesia. Gita bagaikan oase di tengah gerahnya sebagian kalangan melihat vloger-vloger Indonesia yang nihil pesan moral dalam menggunakan YouTube. Tengok saja judul-judul vlognya Gita yang selalu berbobot. Gaya penyampaiannya pun tak terkesan menggurui. Ia tampil apa adanya tanpa berusaha menjadi orang lain. Nggak “sok sok heboh” kayak beberapa vloger yang sering bikin saya illfeel sendiri. Wkwk.
Dalam salah satu vlognya Gita juga menuturkan salah satu manfaat kuliah di luar negeri adalah menjadi lebih open minded. Di Indonesia, Islam menjadi mayoritas namun di Jerman justru sebaliknya. Gita yang sejak beberapa tahun belakangan memutuskan untuk berhijab itu dapat merasakan bagaimana sensasi menjadi minoritas di negara orang. Dari situ Gita ingin menegaskan kepada orang-orang melalui vlognya bahwa mayoritas itu harus melindungi yang minoritas. Agama hadir sebagai petunjuk kehidupan bukan malah dijadikan senjata untuk merusak nilai-nilai kemanusiaan.
Ia aktif membahas isu-isu terkini yang tengah berkembang di masyarakat. Namun hebatnya Gita tak pernah terburu-buru memberikan sebuah pendapat atau pandangan. Di sela-sela wawancara dalam acara Indonesia Morning Show Net TV, Gita mengatakan bahwa sebelum berpendapat terhadap suatu isu ia terbiasa mencari refrensi dari berbagai perspektif. Kemudian ia analisis dengan kritis dan mengaitkannya dengan kondisi sosio-kultural masyarakat Indonesia, terutama kaula mudanya. Hal ini lah yang membuat Gita beda dari publik figur lain. Karena ada lo beberapa publik figur yang nggak sabaran berpendapat ke publik eh ujung-ujungnya malah pendapatnya jadi boomerang bagi mereka.
Selain aktif di dunia audio-visual Gita juga aktif menulis di blognya A Cup of Tea. Di situ Gita biasanya menulis opini, pengalaman, hingga curahan hati. Nah ini yang saya pribadi paling sukai. Karena justru dari curahan hati Gita, dari keluh kesah, dan dari keresahan yang ia rasakan sering kali menginspirasi pembacanya. Karena saya yakin bahwa Gita paling tulus menulis ya kalau lagi curhat, hehe. Sesuatu yang tulus disampaikan, dituliskan, dan diungkapkan insya Allah akan memberi manfaat untuk orang lain.
Tulisan terakhir Gita di blognya per 12 Agustus 2017 ini berjudul kesederhanaan yang dirindukan. Ditulis pada 26 Juli 2017. Di situ Gita curhat panjang lebar tentang keresahan dan kekhawatirannya tentang kehidupan yang kini ia rasakan, velue yang sejak kecil ia pegang, dan juga challenge untuk menghadapi semuanya. Seakan-akan pertarungan antara idealisme dan realita. Dan setiap kali saya membaca tulisan Gita, seakan-akan saya lagi ngecharge semangat yang lagi ngedrop.
Buat Kalian yang baru beberapa hari ini mengenal Gita Savitri Devi, tolong jangan liat apa yang ia dapatkan hari ini. Tapi kepolah pada kerja keras, usaha, pengorbanan, dan perjuangan yang telah ia lakukan sejak dulu. Kalian harus tahu bahwa Gita itu pernah lo kerja banting tulang di Jerman. Pokoknya Gita Savitri bukan tipe wanita manja. Idaman banget lah pokoknya. Andai kita seumuran ya Kak Gita. Hmm.. Ya udah, yuk belajar hidup dari perjuangan dan kerendah-hatian seorang Gita Savitri Devi.

Jogja, 12 Agustus 2017
14:34 WIB


Bang Izzu

Komentar

Postingan Populer