hidayah aja nggak cukup !



Manusia adalah jenis binatang terakhir dan tersempurna yang Allah ciptakan. Kenapa saya bilang binatang ? karena kita memang memiliki beberapa kesamaan sifat dan prilaku dengan binatang. Binatang ada yang rakus manusia juga ada, bahkan lebih rakus dari tikus pun banyak. Sebagian manusia memang pemberani tapi harimau dan singa tak kalah berani dan garang. Merpati memang setia pada pasangannya namun masih banyak juga kok manusia yang memilki sifat setia, contohnya saya ( just kidding kawan, bukan promosi lho :D )
Hanya hati dan akal pikiran yang membedakan kita dengan mereka. Sehingga manusia yang mampu mengolah akal dan merawat hati dengan baik pasti lebih baik dari binatang. Sebaliknya, yang gagal dalam mengolah akal apalagi keliru merawat hati bisa jadi sederajat bahkan berada di bawah derajat binatang. Kira-kira saya dan anda masuk kategori yang mana nih ? semoga saja kategori mampu mengolah akal plus merawat hati. Aminn.
Kita menjalani hidup yang sudah Allah tentukan alurnya. Karena Allah lah yang  kuasa atas segala sesuatu. Setiap yang terjadi di kehidupan ini merupakan bagian dari qada dan qadar Allah yang telah ditetapkan jauh-jauh hari. Namun itu semua tidak bisa kita jadikan pembenaran untuk pasrah menjalani hidup. Ada sebagian orang yang kurang pandai dalam pelajaran mengatakan bahwa “ saya bodoh karena takdir Allah, ya sudahlah, pasrah aja, belajar juga percuma ”, atau orang miskin yang bersiul “ miskinnya saya ini karena kehendak Allah, jadi buat apa kerja keras toh nggak akan kaya-kaya ”. hey sobat ! takdir itu ada yang bisa dirubah dan ada yang permanen. Miskin, kaya, bodoh, pinter, itu semua takdir yang bisa kita rubah kalah mau. Namun mati, perputaran siang dan malam, matahari terbit di ufuk timur, itu baru takdir Allah yang nggak bisa kita ubah.
Mak,a karena faktor akal pikiran, hati dan sunnatullah sebagai binatang terspesial manusiapun hidup memiliki aturan. Wabil khusus kita yang notabennya orang islam. Hidup dengan aturan, karena tanpa aturan kita bagaikan binatang. Coba perhatikan binatang ! hidup tanpa aturan, free sex nggak kenal panas dan hujan, kemana-kemana nggak pernah pake pakaian :D, bahkan buang hajat kadang-kadang sembarangan, benar nggak ? jangan salahkan mereka begitu karena mereka tidak punya aturan dalam hidup. Sedangkan manusia hidup dengan aturan, maka tidak pantas manusia berbuat seperti binatang. ( Yang merasa manusia silahkan anggukan kepala :D )
Sayang karena jiwa kebinatangan yang ada dalam diri manusia banyak sekali manusia hidup seperti tidak punya aturan. Bahkan orang islam pun banyak seperti itu. Kenapa ini bisa terjadi ? ada banyak penyebab dan salah satunya bisa jadi dikarenakan hidayah yang belum menyapa.
Hidayah itu apa sih ? kata ini tentu sudah tidak asing di telinga kita utamanya muslim. Setiap pengajian pasti hidayah disebut-sebut. Bahkan begitu banyak orang-orang terinspirasi menyelipkan kata tersebut dalam nama anak-anak mereka. Utamanya nama untuk wanita. Ini terbukti dari beberapa kenalan dan sahabat saya banyak diantara mereka yang memiliki nama hidayah. Tapi apa sih hidayah itu ?
Hidayah diambil dari bahasa arab, artinya petunjuk. Secara garis besar hidayah  adalah suatu anugerah yang Allah berikan kepada hamba-Nya sehingga hamba tersebut mengetahui mana yang baik dan buruk dalam hidup ini. Jadi apabila seorang individu telah mendapatkan hidayah Allah dia akan tahu bahwa solat itu baik, puasa itu berpahala, mencela orang itu nggak boleh, berbakti pada orang tua harus, durhaka sama orang tua bakalan dapat neraka dan sebagainya.
Tapi hidayah saja tidak cukup untuk menjadikan kita individu yang baik sobat. Hidayah hanya bersifat pengetahuan dalam hati dan pikiran bahwa sesuatu itu baik atau tidak. Kita benar-benar menjadi baik apabila hidayah tersebut teraplikasi dalam keseharian. Kita tahu solat itu baik lantas kita tegakkan solat dengan istiqomah, kita tahu gosip itu nggak baik maka kita pun tidak melakukannya. Ini baru mantap. Percuma tahu faidah sholat tapi lebih memilih main PS dari pada melaksanakannya. Ibaratnya tuh gini, kita tahu martabak itu enak tapi kita nggak makan martabak, beli aja nggak, apa lagi makan. Lantas bisakah lidah kita merasakan nikmat dan sedapnya martabak ? ( aduh ngomongin martabak bikin laper, ntar malam beli ah, semoga ada duit, :D ) tentu tidak. begitupun hidayah apabila hanya menjadi pengetahuan tidak akan bisa menjadikan kita individu baik.
Agar hidayah mampu kita aplikasikan kita butuh pasangannya, ada yang tahu pasangan hidayah apa ? biasanya kata hidayah selalu diiringi dengan kata taufik, benar nggak ? itulah pasangan hidayah. Taufik ialah ketika terjadi kecocokan antara apa yang kita katakan, lakukan, dan pikirkan dengan hidayah yang kita ketahui. Nah ketika taufik dan hidayah bersinergi dalam pribadi seseorang insyaAllah inilah bibit kebaikan yang akan terus melahirkan kebaikan-kebaikan yang banyak.
Lantas bagaiman langkah kita mendapatkan hidayah dan taufik tersebut ? hidayah bisa didapatkan dengan dua cara alternatif, hidayah muktasabah ( kita berusaha mendapatkan hidayah tersebut dengan cara belajar, mempelajari, merenungkan dan bertanya pada orang yang lebih mengetahui ) dan hidayah min ladun hakim atau lebih populer disebut ilmu laduni. Nah ilmu laduni ini nggak sembarangan orang bisa memilikinya. Hanya orang-orang salih pilihan yang Allah berikan ilmu laduni. Tanpa capek belajar ia bisa mengetahui dan mendapatkan hidayah tersebut. tapi saya yakin kebanyakan kita apabila hendak mendapatkan hidayah maka raihlah dengan berusaha meraihnya. Hadiri majlis-majlis ilmu, jangan bosan belajar dan bergaul dengan orang-orang alim.
Taufik sendiri hanya bisa diraih dengan berusaha mengaplikasikan hidayah tersebut dalam pergerakkan tubuh dan bahasa hati. Namun jangan lupa, taufik dan hidayah adalah hak prerogatif Allah. Jadi Allah lah yang berhak memberikannya ke siapa yang Dia kehendak. Tapi ingat ! Allah itu maha adil, jika kita berusaha semaksimal mungkin insyaAllah Dia akan memberikan taufik pada kita. Maka iringilah usaha mendapatkan taufik tersebut dengan terus berdoa memohon limpahan hidayah dan taufik dari-Nya. Semoga kita selalu dalam curahan taufik dan hidayah Allah SWT. Aminn ya robbal ‘alamin.

Komentar

Postingan Populer