byebye elang, wellcome merpati



Udah beberapa hari ini saya nggak nulis dikarenakan banyak sebab. Salah satunya karena kemarin ada acara walimatul ‘ursy seorang ustad saya waktu mondok di Salut dan sebagai santri yang baik  sudah seharusnya saya ikut membantu acara tersebut. setelah membuat surat izin kepada korti ( ketua kelas ) dan ustad di MQDH Pancor, sabtu siang itu saya bersama Taqi berangkat menuju lombok barat.
Kami nggak bawa motor, walhasil engkel ( sebuah bis angkutan umum yang ada di Lombok ) pun jadi pilihan utama dan satu-satunya. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya kami mendapat sebuah engkel tujuan mandalika. Otomatis engkel ini akan melewati Narmada. Kami pun naik dan engkel pun melaju dengan kencangnya. Jujur saja, sepanjang perjalanan saya nggak bisa tenang, bukan karena takut engkel ini tabrakan tapi takut uang di dompet tidak cukup untuk membayar jasa engkel dari pancor menuju narmada. Ketika itu tinggal selembar dua puluh ribuan yang masih tersisa. Saya tidak tahu tarif baru engkel pasca naiknya BBM. “ Semoga saja cukup ” gerutu saya dalam hati.
Kira-kira satu jam kemudian kami pun sampai di Narmada. Ada rasa bahagia dalam hati tatkala memijakkan kaki di terminal Narmada :D. Maklum sudah beberapa bulan saya tidak pulang ke sini. Saya berikan selembar dua puluh ribuan itu pada pak sopir, ia pun menerimanya lantas memberikan saya selembar lima ribuan. Alhamdulillah ya Allah ternyata cukup. :D. Pak sopir baik deh, saya doakan semoga rizkinya lancar. Kalau belum nikah semoga cepet dapat jodoh kalau udah nikah terus mau nikah lagi semoga juga bisa, hehe Amiinnn :D
Kurang dari 15 menit saya pun sampai di Salut. Sebuah perkampungan kecil berada di pinggiran kota, disitu dulunya ada sebuah bukit dan menjadi bagian tertinggi di kampung tersebut. kini bukit itu sudah disulap menjadi sebuah pondok pesantren oleh ayahanda TGH. M. Zahid Syarief. Di pondok inilah saya ditempa selama 6 tahun untuk menjadi santri yang baik. Sejenak bayangan-bayangan masa lalu dan kenangan di pondok seolah mereplay dirinya dalam pelupuk mata. :D.
Acara walimatul ‘ursy ust hamzan akan berlangsung ahad besok, tepat pukul 11:00 WITA. Saya diberikan tugas menjadi pemandu acara. Ini tantangan baru buat saya, ngeMC diacara lain sudah pernah bahkan sering tapi memandu acara resepsi pernikahan seperti ini tentunya membutuhkan tehnik dan artikulasi yang harus berbeda. Apalagi saya sama sekali tidak memiliki pengalaman memandu acara semacam ini. Jangankan memandu acaranya pergi ke resepsi pernikahan orang aja nggak pernah. Belum ada yang ngundang :D. Dalam hati saya berkata pada diri sendiri “ inilah pengalaman pertama saya, bismillah ”, saya pun menyanggupi.
Hal pertama yang saya lakukanadalah prepare dengan semantap-mantapnya. Saya bertanya pada orang-orang seperti apakah bentuk acara walimatul ‘ursy. Saya pikir acaranya formal, ada sambutan, nasihat nikah, dll. Ternyata resepsi itu alur acaranya : tamu datang, serahkan hadiah, duduk, makan, ucapkan selamat ke pengantin, pulang. Sedangkan mempelai hanya diam di singgasana mereka yang diiringi lantunan musik-musik romantis. Aduh mama sayange! Saya pikir acaranya formal. :D
Berarti kata-katanya harus ringan dan tidak formal juga. I need google. Saya googling untuk melihat contoh-contoh MC walimatul ‘ursy. Alhamdulillah setelah beberapa menit googling saya pun mendapatkan beberapa refrensi. Terima kasih google :D. Ada beberapa pantun dan puisi yang rencanya hendak saya demonstrasikan besok. Semoga semuanya berjalan lancar

^_^
Detik silih berganti, menit terus berjalan, jam tak henti berlari, matahari pun terbit lagi di ufuk timur bumi. Hari ahad tiba ! hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua mempelai. Hari dimana mereka menampakkan kesyukuran atas bersatunya dua hati berbeda dalam mahligai pernikahan. Setelah sekian lama akhirnya bersanding juga dua insan yang saling cinta dan sayang ini.
Terop dan kursi sudah standby, begitupun sound system serta sajian prasmanan. Yang bikin saya sedikit ternganga adalah pelaminannya kawan-kawan. Lumayan mewah :D. Mungkin saking bahagia sehingga kedua mempelai memanfaatkan momen sekali seumur hidup ini dengan sebaik mungkin untuk meninggalkan kesan bagi mereka pribadi dan tamu undangan. Dalam hati saya mengucapkan “ selamat menempuh hidup baru ustad, semoga jadi keluarga sakinah mawaddah warahmah, amiin ”.
Liat orang nikah saya rasanya pengen nyusul :D. Tapi saya ingat pesan beberapa ustad saya, ustad TGH. Musthofa Alawi pernah bilang kalau ingin mendapatkan anak cerdas maka lelaki harus menikah diatas usia 30 tahun. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh TGH. Habib Ziadi beberapa bulan yang lalu tatkala kami bertemu. Aduh mama sayange :D. Hanya Allah yang tahu kapan saya menikah, yang pasti saya ingin mandiri, sukses dan mapan dulu supaya tidak menjadi beban untuk orang lain.
Tepat jam 11 lewat sedikit kedua mempelai pun datang. Saya mengajak seluruh tamu undangan untuk sama-sama berdiri menyambut kedatangan raja dan ratu kita pada siang hari ini. Dibalut busana kuning telur ust hamzan nampak gagah perkasa, begitupun kak yeni terlihat sangat anggun. Pasangan yang romantis dan harmonis. Kita doakan semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Sekarang, elang itu telah terbang jauh menembus awan
Terima kasih elang, engkau telah membawaku terbang bebas melintasi alam ini
Selamat tinggal elang,
Kau akan selalu tersimpan dalam kisah perjalananku
Kini, ada merpati yang menanti di tepian akhir perjalananku
Merpati yang hanya diam namun telah memberikan arti dalam hidupku
Selamat datang merpati
Temani aku dengan ketulusanmu dalam perjalanan yang penuh kerikil, tajam, dan panjang
Hingga akhir waktu ku………
Cintai aku dengan ketulusan hatimu,,
karna kau bidadari pujaan hatiku.

Saya memilih puisi itu untuk dibacakan ketika resepsi beliau. Elang melambangkan kebebasan sebelum menikah. Sedangkan merpati melambangkan kesetiaan. Semoga langgang ustad :D. Semoga segera dikaruniai momongan, ingat, kata KB 2 anak cukup tapi jangan serta merta dituruti ya. Bayangkan ! dua anak aja cukup apalagi kalau 3 atau 4 anak, itu lebih dari cukup. Hehe.
Yang belum menikah dan telah sampai pada usia layak menikah saya doakan semoga segera mendapatkan jodoh yang terbaik. Bagi yang belum saatnya menikah ayuk kita belajar dulu, kata ulama qot’ul ‘ilmi baina fahizain. Terputusnya ilmu itu kalau dua paha sudah ketemu. Artinya kalau sudah menikah kemudian ingin terus belajar akan mendapatkan kesulitan dan ujian yang lebih besar. So, meminjam salah satu status facebook my beloved sister, dk ayu : use your youth as good as posibble,gunakan masa mudamu sebaik mungkin :). ( sorry statusnya oppa bajak dk ayu, hehe )

Komentar

Postingan Populer