Tujuh Langkah Syetan



Bismillahiwabihamdihi
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Semeton-semeton yang dirahmati Allah. Apa kabar side semua? Semoga senantiasa sehat wal afiat nggih, aamiinn. Akhir-akhir ini hujan begitu rajin singgah ke bumi Lombok. Alhasil, alhamdulillah, cuaca tidak terlalu terik, peluh pun tak sebanyak seperti biasa mengalir di sekujur tubuh. Di jalanan pun orang-orang tidak berani memacu kendaraan dengan super ngebut dikarenakan kondisi aspal licin. Cucian ibu-ibu rumah tangga keringnya pun membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari biasanya. Tapi meski apapun dan bagaimanapun dampak yang diakibatkan oleh hujan sebagai manusia beriman kita harus tetap percaya bahwa hujan merupakan berkah dari Allah SWT. Bahkan berdoa waktu hujan turun merupakan salah satu waktu mustajab ( cepat terkabul )nya doa. Begitulah yang sering dikatakan oleh tuan guru-tuan guru kita.
Jika pertanyaan ini saya ajukan kepada anda “ siapakah musuh abadi manusia sepanjang sejarah ? ” insyaAllah jawaban yang muncul sama. Kita kompak dan sepakat bahwa Iblis alias syetan adalah musuh kita, right ? “ sebentar dulu bro, bagi saya musuh terbesar kita adalah hawa nafsu kita sendiri, bro, bukan syetan ”. “ bro, hawa nafsu itu modal yang Allah berikan kepada kita, kalau kita kelola dengan baik maka dia akan menjadi sahabat dan mengantarkan kita ke surga, tapi kalau hawa nafsu tidak dikelola dengan baik maka dia akan menjurumuskan kita ke neraka, hawa nafsu begitu sensitif posisinya dan inilah jalan yang sering syetan gunakan memperdaya manusia. Makanya hawa nafsu harus dilatih dengan hati nurani dan cahaya ilahi agar manfaatnya lebih banyak daripada mudharat, tapi kalau iblis yang berhasil melatih hawa nafsu maka akan lebih banyak mudharat daripada manfaat bro, nggak selamanya hawa nafsu jadi musuh tapi kalau syetan, iblis, sampai matahari terbit di ufuk barat pun akan tetap menjadi musuh kita ”



Tahukah teman-teman dalam kitab minhajul ‘abidin, sebuah kitab tasawuf karangan hujjatul islam imam al ghazali dijelaskan ada tujuh langkah syetan menipu daya keturunan Adam dalam menjalankan ketaatan sebagai hamba Allah. Begitulah syetan, tidak pantang menyerah menggoda manusia sampai mereka benar-benar berhasil. Syetan aja nggak putus asa masak kita harus putus asa ? jangan mau kalah sama syetan ya semeton :D.
Baiklah dengan segala keterbatasan, kekurangan, serta niat tulus ingin menebar manfaat bagi sesama saya akan menjabarkan dengan singkat ketujuh langkah syetan tersebut.
1.       Melarang
Inilah langkah pertama. Syetan langsung membisikkan larangannya kepada kita untuk beribadah ataupun berbuat baik. Seolah-olah syetan bilang begini “ ngapain solat, habis-habisin waktu ! toh juga kamu solat atau nggak solat bakalan tetep bisa nafas, udah, jangan solat!!, lebih baik nonton film ikeh-ikeh kimoci daripada solat, iya nggak ? nonton sana ! ”. atau bisa juga syetan berkata “ daripada uang itu kamu masukin ke kotak amal, lebih baik pake  beli pulsa, kamu bisa smsan, telponan, internetan, iya kan ? sana pergi ke konter! ”. jika diantara kita ada yang pernah sepintas berfikir seperti di atas maka ketahuilah, itu syetan yang sedang berkamoflase menjadi dirimu dan membisikkanmu godaannya. Semoga kita terlindungi dari godaan syetan yang terkutuk. Aamiin ya robbal ‘alamin.
So, apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi godaan syetan seperti itu ?, Imam Gazhali memberikan tipsnya ; jika Allah melindungi hamba tersebut maka ia akan menolak godaan tersebut dengan berkata pada dirinya ibadah adalah kebutuhan saya bukan kebutuhan Allah, bahkan saya sangat butuh akan ibadah ! karena ibadah merupakan satu-satunya bekal yang bisa saya bawa untuk menghadapi kehidupan yang kekal di akhirat kelak, dan ibadah hanya bisa saya lakukan selama di dunia. Jadi saya wajib beribadah karena ibadah adalah kebutuhan saya dan kepentingan saya.
2.       Menunda
Melalui langkah ini syetan dengan halusnya menggoda kita “ solat aja, tapi nanti saja, tidur aja dulu, nongkrong aja dulu, main aja dulu, waktu buat solat toh juga masih panjang ” atau “ belajarnya jangan sekarang, sekarang istirahat aja dulu, kan masih ada hari esok, besok dah belajarnya ! ”. syetan menganjurkan kita untuk beribadah tapi dengan menunda-nunda waktu pelaksanaan ibadah tersebut. so, what must we do ?, Imam Gazali kembali berkata ; jika Allah melindungi orang tersebut maka ia akan berkata “ ajalku bukan di tanganku, hanya Allah yang tahu kapan ajal datang menghampiri, aku pun tak tahu hari esok apa aku masih bisa bernafas atau telah terbujur kaku, jika amal hari ini aku kerjakan besok maka amal hari esok kapan aku kerjakan ?  ” jadi seolah-olah begini, jika pekerjaan hari senin dikerjakan hari selasa, lantas kerjaan yang hari selasa kapan dikerjain ?
3.       Bergegas
Mungkin kita sering tertipu oleh langkah syetan yang satu ini. syetan berbisik dan bilang “ solatnya cepetan !! itu sepak bola udah mulai, jangan sampai ketinggalan, pertandingan ini sekali setahun kalau solat mah bisa tiap hari ”. Naudzubillahi min dzalik. Namun, kata hujjatul islam jika Allah melindungi hamba-Nya maka si hamba akan berkata “ amal yang sedikit diiringi dengan kesempurnaan lebih baik dari amal yang banyak tapi penuh dengan kekurangan ”. jadi, sholat zuhur tapi dengan penuh keseriusan dan tidak tergesa-gesa lebih baik kualitasnya daripada solat zuhur berkali-kali tapi dikerjakan dengan tergesa-gesa dan penuh kekurangan ”. bacaan sunnah dalam solat ditinggal, bacaan tasbih cukup sekali tidak tiga kali. Itu semua adalah langkah syetan mengganggu ibadah kita, semeton
4.       Pamer
Dengan cara ini syetan mensugesti kita untuk mendirikan ibadah namun dengan tujuan riya’ ( pamer ). “ pelan-pelan sholatnya, itu dibelakangmu ada calon mertua tuh, kalau kamu solatnya pelan pasti calon mertua bakalan mikir kamu adalah calon imam yang baik buat anaknya ”. untuk menghadapi godaan tipe ini silahkan tanamkan pada diri kita “ apa yang harus membuat saya beramal karena dilihat orang lain ? bukan mereka yang memberi saya pahala, bukan untuk mereka saya ibadah, cukuplah Allah yang melihat ibadah dan kesungguhan saya, karena hanya pahala dan rahmat-Nyalah yang bermanfaat bagi saya bukan penilaian dan penglihatan orang lain ” begitulah nasihat Imam Gazhali
5.       Ujub
Nah kalau lewat cara ini syetan berbisik dan bermain begitu halus pada kita “ kamu luar biasa, kamu hebat, tahajjud tetap, sholat duha nggak pernah ketinggalan, al qur’an selalu kamu baca, betapa mulianya kamu dengan ibadahmu ” jika kita termakan dengan godaan syetan ini maka rasa bangga diri akan tumbuh dan mengakar dalam hati, Naudzubillahi min dzalik. Imam Gazhali berpesan, katakanlah “ segala nikmat datangnya dari Allah, begitu pula taufiq dan hidayah yang aku terima semata-mata karena rahmat Allah, tanpa rahmat-Nya aku tak mungkin bisa beribadah dan menghamba kepada-Nya, semuanya bukan karena kehebatanku tapi karena kasih sayang Allah kepadaku ”
6.       Awas, ini cara paling berbahaya
Syetan akan mengatakan “ bersungguh-sungguhlah beribadah, tapi jangan sampai orang lain tahu, cukup Allah yang tahu, nanti Allah pasti akan membuat orang lain tahu bahwa kamu luar biasa beribadahnya ” endingnya syetan ingin kita menjadi riya. Waspadalah dengan tipu daya syetan yang satu ini, katakanlah pada diri “ wahai syetan, aku ini adalah hamba Allah, Allah lah tuhanku, jika ia ingin membuatku dikenal banyak orang maka ia akan melakukannya jika tidak maka ia pun tidak akan melakukannya, sama sekali aku tidak akan rugi apabila Allah tidak membuatku dikenal banyak orang karena ibadahku hanya untuk-Nya, dialah yang berhak menentukan apa yang aku dapatkan.
7.       Apa sih gunanya ibadah
Syetan kembali membisiki kita “ nggak ada gunanya kamu beribadah, jika kamu diciptakan dalam keadaan bahagia maka kamu tidak akan kenapa-kenapa jika meninggalkan ibadah, lihatlah orang-orang kafir mana pernah ibadah tapi kehidupan mereka tetap bahagia, dan jika kamu diciptakan dalam keadaan hina, melakukan ibadah tidak akan merubah nasibmu kan? Sholat nggak bisa buat kamu jadi berhenti miskin ”. untuk kesekian kalinya Imam Ghazali memberikan kita tips menghadapi godaan semacam ini, katakanlah : “ aku ini adalah seorang hamba, tugas hamba ialah mengerjakan apa yang diperintah tuhannya, dan aku yakin tuhanku maha adil, tuhanku tidak mungkin zholim, dan aku yakin tuhanku maha menepati janji-Nya, jika aku beramal dengan baik, menjalankan perintahnya surgalah yang Dia janjikan padaku, namun jika sebaliknya, nerakalah yang akan mengancamku. Aku yakin dan sangat yakin tuhanku pasti menepati janji-Nya ”

Semoga kita bisa menghadapi dan menyikapi berbagai langkah syetan menggoda kita dengan sebaik-baiknya, terima kasih hujjatul islam Imam Ghazali atas warisan ( turats ) yang penuh manfaat untuk kami generasi penerus dan penentu perjuangan islam.

Komentar

Postingan Populer