Tiga Fakta Menarik Pasca Kemenangan Real Madrid di UCL 2017

Dini hari tadi apapun yang terjadi di partai final UCL 2016/2017, entah Juventus atau Real Madrid yang menjadi juara, sejarah akan tetap tercipta. Jika Juventus menang maka itu adalah trofi pertama UCL bagi legenda mereka yang masih aktif bermain, si mbah Gianlugi Buffon. Pun kalau Real Madrid yang keluar sebagai pemenang, mereka menjadi tim pertama yang berhasil meraih trofi si kuping besar dua musim berturut-turut. Dan Real Madrid berhasil menaklukan si nyonya tua dengan skor telak 4 – 1. Kampret memang!
Sebagai seorang Barcelonista garis keras tentu sangat munafik jika saya mengatakan berbahagia dengan torehan Real Madrid. But, i know that setiap hal pasti punya momennya masing-masing. Kali ini dewa fortuna sekaligus dewa bujana tengah berpihak pada tim ibu kota Spanyol itu. Musim ini mereka hanya kecolongan di Copa Del Rey. Sisanya, Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa, mereka babat habis.
Dan demi toleransi dan solidaritas antar pencinta si kulit bundar, saya mengucapkan selamat dan sukses atas torehan Real Madrid. Berbahagialah wahai para dedemit (baca:madridista). Jangan lupa berterima kasih pada om Zainuddin (baca:Zidan). Berkat tangan dinginnya lah Real Madrid teramat superior di Spanyol dan Eropa.
Namun terlepas dari kebahagiaan para dedemit dan kesedihan decul (baca:barcelonista) di seluruh penjuru dunia, ada beberapa hal yang patut saya garis bawahi dari perjalanan liga-liga top Eropa, termasuk UCL sendiri.

Rivalitas Dedemit VS Decul
Mereka adalah dua golongan yang tak bisa bersatu. Ini disebabkan oleh begitu banyak skat-skat yang menghalangi mereka untuk duduk dalam satu bangku. Suhu politik antara Madrid dan Catalan yang ingin refrendum dari Spanyol sedari dulu ikut menambah tingginya tensi di lapangan. Juga faktor Ronaldo di Real Madrid dan Lionel Messi di Barcelona. Dua pemain bola yang bergantian menjadi pemain terbaik dunia beberapa tahun terakhir. Pokoknya dedemit dan decul sangat sulit bersatu. Ketika Real Madrid juara decul akan sedih, dan ketika Barcelona juara dedemit akan sembunyi di goa. Ah, andai saja dedemit dan decul bisa seperti Raisa dan Isyana. Mungkin dunia akan terasa lebih adem, utamanya dunia maya.

Kembalinya Mang Ujang (MU) ke UCL
Di liga domestik boleh saja MU finish di peringkat 6. Namun keberhasilan tim asuhan Jose Mourinho ini menjuarai liga malam Jum’at membuat mereka mendapatkan satu tiket ke Liga Champions di musim mendatang. Tentu hal ini akan semakin menambah keseruan kompetisi paling bergengsi di benua biru itu. Berbahagialah para Manchunian dan bersyukurlah! Kami segenap Barcelonista, mendukung penuh kalian mengangkat trofi Piala Super Eropa 9 Agustus mendatang. Ganyang Madrid! Jangan takut sama si Ronal. Nggak punya sekil dia, cuma menunggu umpan cuek dan umpan manja saja. Semangat MU! GGMU!!! Genderuwo Genderuwo Merah Unyu!!!

Istiqomahnya Om Zidan
Jika menilik formasi dan strategi yang digunakan Juventus dan Real Madrid dini hari tadi kita bisa menyaksikan bahwa hanya Juventus yang melakukan perombakan strategi, utamanya di sektor depan. Biasanya Higuains dibiarkan sendiri di depan, Mandzukic melebar ke sisi kiri, tapi semalam Mandzukic ditugasi menemani Higuains. Sedangkan Om Zidan istiqomah menggunakan formasi mainstream nya, 4-3-3. Palingan beliau cuma galau mau memainkan Isco atau Bale sebagai starting line up, selebihnya berjalan sebagaimana biasa. Dan ternyata strategi mainstream nya om Zidan yang ampuh.

sumber gambar : kompas.bola.com

Sontak saya teringat kata-kata Pandji Pragiwaksono ketika menjadi juri SUCI 7 KOMPAS TV beberapa waktu lalu. Ia mengutip salah satu komik kung-fu lalu mengatakan “Takutlah pada satu orang yang memiliki satu jurus tapi sangat menguasai jurus itu daripada orang yang tahu banyak jurus tapi setengah-setengah”. Nampaknya Om Zidan mengimplementasikan hal tersebut. Strategi nya melawan Juventus tidak berbeda dengan strategi yang ia gunakan di pertandingan lainnya. Namun saya akui Om Zidan sangat menguasai taktik tersebut. Buktinya ya dua trofi yang musim ini berhasil diraihnya. Selamat berpuasa Om Zidan. Kalau udah bosan istiqomah di Madrid bisa lah nyebrang ke Barca. Hehe.

Jogja, 4 Juni 2017
11:23 WIB

Izzuddin


Komentar

Postingan Populer