siratan pesan ppsmb palapa

Semangat pagi dan selamat membaca !!!
Ini weekend ketiga saya di Jogja. Weekend  yang pertama masih ditemani paman tapi sekarang saya sudah mandiri. Kurang lebih dua minggu yang lalu paman kembali ke Lombok setelah beberapa hari mem-breafing saya menyusuri kota Jogja. Belum banyak yang saya tahu sih di sini tapi kalau mau ke UGM, UNY, UIN, Mirota Kampus, Tugu, toko buku, ataupun Bandara insyaAllah saya tahu. Kebetulan kos saya terletak di kawasan yang lumayan strategis. Dari bandara nggak jauh, begitupun dengan terminal bus atau stasiun kereta api. Dekat sekali dengan kampus UIN Sunan Kalijaga dan Ambarukmo Plaza. Bahkan mouse dan keyboard portable untuk laptop saya beli di Gramedia Ambarukmo Plaza. Jumatan pun sampai detik ini selalu saya laksanakan di masjid kampus UIN Sunan Kalijaga.
Saat ini perkuliahan belum aktif. Tapi kalau KRS-an alhamdulillah sudah. Kuliah perdana akan dimulai tanggal 1 september 2015 yang diawali dengan stadium general di Auditorium FIB UGM, menghadirkan tiga profesor dari Mesir, kalau tidak salah dari Universitas kanal suez. Nah setelah itu barulah perkuliahan semester 1 akan dimulai. Tentu bagi saya pribadi ini merupakan langkah awal menapaki masa depan yang lebih baik. Menjadi mahasiswa harus berbeda dengan sebelumnya. Kita harus kritis, open mind, dan tentunya peka terhadap berbagai masalah sosial dan intelektual.
Oiya dalam tulisan “jogja istimewa” saya sempat menyinggung acara PPSMB. Udah tahu belum PPSMB itu akronim dari apa ? PPSMB adalah Pelatihan Pembelajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru. Seumur-umur tumben saya menemukan ospek yang tidak ada unsur kekerasannya sedikit pun. Jangan kan kekerasan fisik atau mental, dibentakpun sama sekali tidak pernah. Bahkan para co-fas ( panitia PPSMB ) sangat care terhadap kami. Mereka selalu mengontrol apakah ada peserta yang sakit, apakah ada peserta yang belum makan. Kami benar-benar merasa memiliki kakak yang baik selama PPSMB. Terima kasih kakak-kakak co-fas ^_^.
Sejak tahun 2012, seluruh gamada ( gadjah mada muda, sebutan untuk mahasiswa baru UGM ) di akhir PPSMB selalu membentuk inagurasi yang berbeda-beda. Mulai dari bentuk kepulauan Indonesia, lambang garuda pancasila, bendera merah putih, dan tahun ini lambang ASEAN lah yang menjadi tema besar inagurasi closing ceremony PPSMB Palapa. Semua orang yang melihat inagurasi tersebut pasti takjub dengan persembahan kami. Betapa 9000 lebih mahasiswa bisa membentuk inagurasi cantik dan menarik serta kompak. Ada beberapa hal yang bisa saya petik dari proses pembentukan inagurasi tersebut.

Sesuatu yang besar selalu diawali dari hal yang kecil dan sederhana. Formasi ASEAN itu bukanlah formasi yang terbentuk dengan sesuatu yang wah dan ribet. Tidak juga dengan bahan yang langka atau harus diimpor. Percayalah, inagurasi lambang ASEAN itu terbentuk oleh caping-caping yang diolesi cat kayu sesuai warna logo ASEAN. Dari sini saya menyadari bahwa kesuksesan inagurasi asean dimulai dengan caping yang kecil nan sederhana. Begitupun kesuksesan dalam hidup pasti dimulai dengan kesederhanaan. Tidak ada orang yang sim salabim mendadak sukses. Mereka selalu memulainya dengan hal yang kecil namun konsisten.
Selain itu ada sisi inovatif dan kreatif. Caping-caping tersebut dicat agar terlihat cantik dari udara. Coba saja caping itu tidak dicat tentu yang terlihat bukanlah lambang asean melainkan hanya kumpulan manusia bercaping yang tak beraturan. Namun berkat kreasi dan inovasi caping-caping itu bisa menjadi sebuah present yang membuat orang-orang geleng-geleng kepala melihatnya. So, dalam hidup ini kita harus menjadi besar. Tentu besar dalam hal positif. Dan kebesaran itu dimulai dari hal yang kecil, sederhana, dilakukan dengan konsisten dan dibubuhi kreasi serta inovasi. Jadi jangan pernah malas memulai kebaikan dengan kesederhanaan, jangan enggan melakukan kebaikan sekecil apapun, berusahalah konsisten dalam kebaikan, selalu open mind, perbanyak relasi dan pengalaman karena kreasi dan inovasi sering lahir dari pengalaman yang banyak.
 Kita tidak bisa sendiri, kita butuh orang lain. PPSMB merupakan ajang tahunan UGM. Kesuksesan atau kegagalan PPSMB tentu akan menjadi sorotan publik. Bukan hanya publik Jogja namun seluruh indonesia. selain itu dalam PPSMB ini banyak pihak yang berperan, mulai dari jajaran petinggi UGM, panitia, sampai kami, gamada 2015. Kerjasama lah yang berhasil mensukseskan persembahan kami untuk negeri. Bukan kami sendiri, bukan hanya panitia, tidak juga karena uang dari rektor semata. Namun sinergi yang kuatlah yang telah berhasil mensukseskan persembahan kami.
Dalam hidup dan mengisi kehidupan kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh orang lain. Itulah hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Maka marilah menjadi pribadi yang pandai bekerja sama, mampu bersinergi dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Disinilah kecerdasan emosional kita terasah. Kemampuan sinergitas seorang individu menuntut dia untuk menjadi pribadi yang tidak angkuh, mampu menghargai orang lain dan tidak egois. Sinergi yang baik akan membuahkan hasil yang baik pula.
Komunikasi yang baik akan menghasilkan kekompakan. Ketika PPSMB baik PPSMB Palapa maupun fakultas saya sedikit mengalami kendala. Bukan kesulitan beradaptasi melainkan kesulitan untuk up to date terhadap informasi-informasi baru. Maklumlah kebanyakan orang di sini berkomunikasi via line, sebuah aplikasi media sosial semisal BBM, facebook, dan whatsapp. Dan apa daya pada saat itu saya tidak punya line, kapasitas memori HP tidak memungkinkan untuk mengunduh aplikasi tersebut. Tapi sekarang alhamdulillah setelah dikirimi uang oleh bapak saya bisa membeli sebuah samsung tab 3v. Kini saya bisa tahu aktifitas teman-teman dan browsing internet nggak perlu ke warnet lagi, terima kasih, bapak mamak ^_^, InsyaAllah saya gunakan tab ini untuk hal-hal yang bermanfaat.
Komunikasi antara ­co-fas dan gamada juga menopang keberhasilan PPSMB. Mereka begitu humanis, murah senyum, dan selalu mampu memposisikan diri kapan sebagai senior kami, sahabat kami, bahkan penyemangat kami. Suasana kekeluargaan yang tercipta tak lepas dari komunikasi efektif yang mereka lakukan sehingga berhasil membuat kami nyaman. So, dalam hidup komunikasi begitu urgen. Dalam agama komunikasi diistilahkan dengan silaturahim. Untuk menjadi pribadi yang kompeten kita harus cekatan dalam berkomunikasi dan update terhadap informasi baru. Karena itu sudah nggak jamannya lagi gaptek ( gagap teknologi ).
Alhamdulillah UGM menuntut semua mahasiswanya melek teknologi. Mungkin UGM menjadi satu-satunya kampus yang semua mahasiswanya punya web resmi pribadi di Indonesia. oiya ini web versi UGM saya muhammad.izzuddin16.web.ugm.ac.id. kita sekarang hidup di zaman canggih nan modern, tapi jangan terlalu nyaman dengan teknologi saat ini, bukan tidak mungkin berpuluh-puluh tahun yang akan datang dunia akan semakin canggih, modern, dan dinamis. Sehingga untuk menjadi pemenang di masa mendatang kita harus menyiapkan SDM yang handal dan berdaya saing tinggi. Salam semangat dari Jogja untuk seluruh Indonesia.

Yogyakarta 30-08-2015
08:59 WIB


Muhammad Izzuddin

Komentar

Postingan Populer