Jogja, Saya Kembali

Setelah 2 tahun lebih meninggalkan Jogja saya memutuskan untuk mengunjungi kembali kota gudeg ini. Tidak dalam rangka melancong, liburan, apalagi mencari pacar. Saya ingin segera menyelesaikan tesis agar bisa melangkah lebih jauh ke depannya.

Pandemi memaksa saya, dan juga yang lainnya, untuk kuliah daring. Mau tidak mau demi kebaikan bersama hal tersebut memang harus dilakukan. Tentu banyak kekurangan, tapi di satu sisi menjaga nyawa dan kesehatan manusia adalah kewajiban.

Alhamdulillah, kini pandemi mulai mereda. Pemerintah mengklaim telah berhasil mengendalikan covid-19. Prokes mulai dilonggarkan. Tes antigen maupun PCR tak jadi syarat itu-ini. Pendidikan mulai menerapkan pembelajaran tatap muka, meski belum 100% setidaknya harus kita apresiasi dan kawal. Ekonomi juga perlahan mulai menggeliat. Semoga semua sektor bisa bangkit dan keadaan menjadi normal kembali seperti sebelum pandemi.

Ada dua hal yang paling saya khawatirkan saat akan kembali ke Jogja: 1) kondisi kosan yang sudah saya tinggalkan 2 tahun lebih, 2) kondisi motor shogun 125 R saya yang tentu tak pernah dirawat dalam kurun waktu yang sama.

Kekhawatiran tersebut ditambah dengan tidak adanya lagi penerbangan langsung Lombok-Jogja. Padahal dahulu, Ketika bandara internasional adi sucipto masih jadi pusat lalu lintas udara di Jogja, dan juga ketika pandemi belum menyerang, penerbangan langsung Lombok-Jogja & Jogja-Lombok tersedia setiap hari. Meskipun hanya satu maskapai yang menyediakan setidaknya hal itu sangat membantu kami yang membutuhkan sarana transportasi udara di dua tempat ini.

Alhasil, karena banyak agenda yang harus segera saya kerjakan saya memutuskan untuk mengambil penerbangan transit via Surabaya. Tadinya mau naik bis saja dari Surabaya ke Jogja namun tentu akan membuat saya lebih capek di perjalanan. Akhirnya saya putuskan untuk mengambil penerbangan yang paling singkat durasi transitnya. 

selfie di depan jet pribadi yang entah punya siapa


Berangkat dari Lombok pukul 08:40 WITA saya mendarat di bandara adi sucipto Jogja pada pukul 13:30 WIB. Alhamdulillah dapat bandara yang dekat dari kosan. Tak bisa dibayangkan kalau harus turun di NYIA saya harus menempuh perjalanan darat lagi selama satu setengah jam lebih untuk sampai ke kosan.

bandara adisucipto


Sesampai di kosan kekhawatiran saya pun jadi kenyataan. Kondisi kamar sangat berantakan dan kotor. Baru melihatnya saja saya sudah capek, apalagi beberes dan bersih-bersih. Tapi mau tidak mau harus saya lakukan. Ya kali bisa tidur nyenyak dengan kondisi kamar berantakan seperti ini.

Saya pun mulai bersih-bersih setelah menunaikan sholat zuhur. Saya membeli kemoceng, sapu, dan sapu khusus kasur sebagai alat utama untuk memulai aksi bersih-bersih kamar kos. Ketika azan ashar berkumandang saya beristirahat untuk sholat sekaligus membeli spon dan sabun cuci piring. Sempat kepikiran untuk melanjutkan bersih-bersihnya besok saja saking capeknya tapi apakah menunda akan membuat pekerjaan saya beres? Alhasil, saya terus melanjutkan ritual beberes hingga kamar kos tercinta bisa lumayan bersih menjelang azan magrib berkumandang.

Rasanya tentu tidak bisa bersih 100%. Tapi setidaknya ngga kotor banget, ngga berantakan banget, dan bisa dipakai buat tidur. Saya pun berkomitmen untuk lebih menjaga kebersihan kamar kos selama di Jogja.

Satu hal yang saya syukuri adalah tidak ada hewan-hewan tidak diinginkan di dalam kamar saya. Dan juga ijazah serta transkrip nilai S1 yang saya tinggalkan di Jogja aman dan tidak jamuran.

Sampai kapan saya di Jogja? Tentu saya tidak ingin berlama-lama. Karena hal tersebut akan berbanding lurus dengan durasi pengerjaan tesis saya. Selain itu banyak pekerjaan lain juga yang menanti di Lombok.

Saya terus mengingatkan diri saya dengan bertanya “tujuan saya ke Jogja untuk apa?”. Saya berharap dengan sering menanyakan diri seperti ini saya bisa meminimalisir kegiatan-kegiatan kurang berfaedah selama berada di kota yang telah saya anggap sebagai kampung halaman kedua saya ini.

Jogja, mari kita bersahabat!

 

Jogja, 29 Mei 2022

Komentar

Postingan Populer